BLK Makassar Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan II

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASAR - Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Makassar membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan II tahun 2021, kegiatan berlangsung di Balai Latihan Kerja Makassar, Jumat (18/6/2021) pagi.

Kepala BLK Makassar, Fitroh Henrahmawan mengatakan, BLK Makassar telah melaksanakan program pelatihan berbasis kompentensi angkatan I.

Sebanyak 27 paket dengan jumlah peserta pelatihan mencapai 432 orang yang dilaksanakan dengan metode offline dan blended training serta mematuhi protokol kesehatan.

"Dari jumlah 432 peserta pelatihan pada angkatan I, sebanyak 254 peserta berasal dari kota Makassar," ucap Fitroh dalam sambutannya di Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan II tahun 2021, kegiatan berlangsung di Balai Latihan Kerja Makassar, Jumat (18/6/2021) pagi.

Sementara, pelatihan berbasis kompetensi tahap II ini diikuti oleh 368 perserta dengan jumlah paket pelatihan sebanyak 23 paket.

"Secara umum, setiap tahun program ini dijalankan, ada pelatihan dunia usaha dan dunia industri langsung, kami memfasilitasi pelatihan dasar," ujarnya.

Lanjut Fitroh, BLK Makassar sampai dengan awal bulan Juni 2021 telah melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi bagi siswa SMK sebanyak 146 peserta pelatihan orang melalui skema kerjasama.

Disamping itu, BLK Makassar juga melaksanan skema kerjasama pelatihan yang melibatkan dunia usaha dan dunia industri sampai dengan awal bulan Juni 2021 dengan total peserta sebanyak 65 orang.

Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan Fauziah menyampaikan, pelatihan kompetensi ini bertujuan untuk membentuk sikap mental dan karakter peserta menghadapi persaingan kerja.

Pelatihan ini diharapkan dapat mengisi kebutuhan kerja di dunia usaha dan industri.

"BLK Makassar kami mengingatkan agar program pelatihan dan inovasi bisa dirasakan masyarakat. Ini penting karena banyak masyatakat dibawah garis kemiskinan," sebut Fauziah dalam sambutannya.

Apalagi, kata dia di masa pandemi ini, bukan hanya sektor kesehatan yang terserang, tapi juga perekonomian.

Hanya saja, dalam situasi pandemi saat ini harus dijadikan momentum tepat untuk memperbaiki ekosistem, memperbaiki SDM agar lebih unggul dan berdaya saing.

"Kondisi saat ini menyadarkan semua pihak betapa pentingnya SDM kompetensi, keunggulan agar mampu bersaing," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Fauziah menyampaikan, Kemenaker menggalakkan sembilan lompatan besar untuk menghadapi tantangan pembangunan ketenagakerjaan.