Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Kampus

Universitas Ciputra School of Business Makassar Ajar Mahasiswa dan Calon Mahasiswa Kembangkan Bisnis

Universitas Ciputra School of Business Makassar Ajar Mahasiswa dan Calon Mahasiswa Kembangkan Bisnis

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH ABDIWAN
Universitas Ciputra School of Business Makassar menggelar Startup Boothcamp Day 2 dengan mengangkat tema “Bagaimana Menemukan Keunggulan Dalam Berbisnis?”, Kamis (17/6/2021) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Ciputra School of Business Makassar menggelar Startup Boothcamp Day 2 dengan mengangkat tema “Bagaimana Menemukan Keunggulan Dalam Berbisnis?”.

Acara tersebut berlangsung di Perpustakaan lantai 2 kampus Universitas Ciputra, School of Business Makassar, Jl Sunset Boulevard CitraLand City Losari, Kasawan CPI, Makassar, Kamis (17/6/2021) sore.

Kegiatan ini digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau memakai hand sanitizer sebelum memasuki ruangan.

Hadir sebagai pembicara Yuyun Karystin Meilisa Saude.

Ia merupakan dosen IBM Universitas Ciputra School of Business Makassar.

Yuyun juga merupakan penganggung jawab jalur sukses StartUp Bisiness.

Panitia Pelaksana Topan Yordano Gautama Putra menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 200 calon mahasiswa dan juga mahasiswa.

Topan menjelaskan bahwa kegitan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada mahasiswa dan calon mahasiswa yang ingin mengembangkan sebuh bisnis.

Untuk bisnis bisnis yang ingin dikembangkan, kata dia, dipilih oleh peserta itu sendiri.

Adapun Materi yang diberikan yakni membentuk nilai untuk model bisnis perusahaan.

“Ketika mereka mendirikan startup atau bisnis itu nda salah eksekusi, karena mereka cuman mencopy paste di pasar,” kata Topan saat ditemui tribun-timur.com.

Untuk mendirikan bisnis yang bisa bersaing diperlukan nilai bisnis yang kuat.

Ketika nilai bisnis itu ada, kata dia, terdapat pula kekuatan untuk bersaing dengan bisnis lainnya.

Ubah Pola Pikir

Topan menjelaskan bahwa peserta akan diubah pola pikirnya yang awalnya pendiri bisnis akan menjadi customer.

“Jadi mereka mendirikan bisnis dengan menemukan masalah-masalah di masyarakat. Ketika mereka tahu ada masalah, mereka akan menemukan berdasarkan dari pengalaman apa yang dirasakan sebagai pengguna produk tersebut,” jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut penting agar bisa menentukan calon customer membutuhkan produk tersebut atau tidak.

“Jangan sampai mereka fokus membuat produk, habiskan waktu, tetapi ternyata di pasar itu masyarakat tidak membutuhkan produk tersebut,” tuturnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved