Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Klakson

Haji Suram

Kehajjian sebagai identitas esensial agama dan moral sungguh terpental. Suramlah sudah kehajjian kita.

Editor: Sakinah Sudin
Tribun Timur
Abdul Karim, Majelis Demokrasi & Humaniora 

Oleh: Abdul Karim, Majelis Demokrasi & Humaniora

SEJUMLAH calon jamaah haji di kampung saya -- barangkali di kampung Anda juga -- kecewa lantaran pembatalan pemberangkatan calon haji jamaah Indonesia tahun ini.

Berpuluh tahun antri, tak jua ke kota suci. Hati kecewa, lantas yang lain curiga.

Pasca pengumuman pembatalan haji tahun ini oleh Menteri Agama beberapa pekan lalu -- curiga mengemuka sebagai judul berita dan medsos menghamburnya. 

Ada yang menghardik, ada yang protes lembut, dan sebagian curiga bila dana haji yang disetor warga itu bakal dialihfungsikan.

Berkali kali pemerintah memasang pengumuman untuk menjawab kecurigaan publik itu namun tak mempan.

Dan memang begitulah, publik medsos tak gampang diyakinkan.

Mentalitas netizen tak sama pegawai yang mudah ditaklukkan dari atas.

Netizen tak punya atasan. Karena itu, berupaya meyakinkan mereka, kadangkala menyakitkan.

Akhirnya kontroversi itu tak mencapai konvensi.

Karena Covid, berhaji tak diperkenankan.

Tetapi kisah-kisah tentang haji senantiasa teringat di bulan-bulan yang dekat bulan haji.

Ini menunjukkan bahwa berhaji adalah bagian penting dari kultur sosial kita.

Berhaji memang dilarang saat wabah merebak, namun ia tetap terekam oleh nalar kita.

Maka romantisme berhaji kadangkala meriah di medsos. Barangkali untuk sekedar mengenangnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved