Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Dampingi Andi Sudirman Sulaiman, PKS Siapkan Amri Arsyid Sebagai Calon Wagub Sulsel

Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) menyiapkan, Muhammad Amri Arsyid sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
PKS Sulsel
Ketua DPW PKS Sulsel Muhammad Amri Arsyid menemui Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Bandara Sultan Hasanuddin Kota Makassar, Jumat (942021) pagi. (Foto PKS Sulsel) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) menyiapkan, Muhammad Amri Arsyid sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan pendamping Andi Sudirman Sulaiman.

Usulan nama calon Wagub Sulsel dari DPW PKS telah disetujui DPP. Dari empat nama, DPP memilih nama Amri Arsyid yang saat ini menjabat Ketua DPW PKS Sulsel.

Kursi Wakil Gubernur Sulsel berpeluang lowong jika Nurdin Abdullah berhalangan tetap dari kasus hukum yang menjeratnya.

Jika status hukum Nurdin Abdullah berkekuatan hukum tetap, Sudirman Sulaiman berpeluang naik tahta jadi Gubernur Sulsel definitif.

Saat ini Nurdin Abdullah masih berstatus tersangka dan belum masuk ke persidangan.

"Insyaa Allah PKS sudah menyiapkan calon Wagub jika keadaan memaksa. DPP secara lisan menyampaikan memilih nama Ketua DPW PKS Sulsel," kata Amri Arsyid saat dihubungi Tribun Timur, Rabu (16/6/2021).

Amri Arsyid mengaku menerima penyampaikan nama calon wagub secara lisan dari DPP sejak pekan lalu.

DPW PKS awalnya mengusulkan empat nama. Antara lain Amri Arysid, Sri Rahmi, Muzayyin Arif, dan Ariadi Arsal. 

Belakangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu memutuskan memilih nama Amri Arysid.

Amri mengatakan, PKS segera membahas nama calon Wagub kepada partai pengusung jika kelak Nurdin Abdullah berhalangan tetap.

"Insyaa Allah PKS akan mengusung calon Wagub jika Gubernur nonaktif NA berhalangan tetap, walaupun sekali lagi PKS tetap berharap yang terbaik buat Pak NA yaitu bisa kembali memimpin Sulsel," kata Amri.

Bersama PAN dan PDIP, PKS adalah partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018 lalu.

Ketika itu, PAN mengontrol kursi terbaik 9 kursi, disusul PKS 6 kursi, dan PDIP 5 kursi.

Pasangan Prof Andalan keluar sebegai pemenang setelah mengalahkan ketiga rivalnya; Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar, dan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo.

Dibanding PDIP ataupun PAN, PKS paling terdepan bergerak menyiapkan nama calon Wakil Gubernur Sulsel pendamping Sudirman Sulaiman.

Amri beralasan PKS harus berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan wagub sebagai partai politik yang komitmen pada kemaslahatan umat dan mendukung pemerintah provinsi.

Sementara, Partai Amanat Nasional menyampaikan tidak ingin membahas pengisian kursi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan sebelum status hukum Nurdin Abdullah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

PAN memiliki sejumlah nama berpeluang jadi Wakil Gubernur Sulsel. 

Seperti Ketua DPW sekaligus anggota DPR RI Ashabul Kahfi, anggota DPRD Sulsel Muhammad Irfan AB, Andi Yusran Paris, hingga Usman Lonta.

"Jika PAN ditanya soal sikap atau koalisi membicarakan posisi Wagub, kami berpandangan, mari bersabar menunggu proses hukum terhadap Pak Nurdin Abdullah, hingga putusan inkrah," kata Ashabul Kahfi saat dihubungi Tribun Timur beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan, Ridwan Andi Wittiri mengaku tidak berminat menjadi Wakil Gubernur pendamping Andi Sudirman Sulaiman.

Anggota DPR RI itu mengaku ingin fokus menjadi wakil rakyat di parlemen Senayan.

Ridwan Andi Wittiri juga berkelakar dirinya turun kelas jika menempati posisi 02 Pemerintah Sulawesi Selatan.

“Saya pribadi izin tidak ikut wacana wagub. Kan kita yang usung, masak kita jadi wakilnya,” kata Ridwan Andi Wittiri di depan elite PKS Sulsel, April 2021 lalu.

Dibanding mengejar posisi Wakil Gubernur, Ridwan juga berkelakar lebih ingin naik kelas menjadi menteri kelak.

“Bukan sombong, masa kita turun. Minimal kalau seperti (kader) PKS pernah jadi menteri. Naik kelas lah,” katanya.

Mengenai peluang Wakil Gubernur, Ridwan Andi Wittiri mengajak PKS dan PAN sebagai sesama partai politik pengusung untuk sama-sama membahas hal itu.

Ridwan Andi Wittiri juga mengajak partai politik pengusung menantikan proses hukum Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

”Silakan berembuk, siapapun yang jadi itu milik kita,” bebernya. 

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved