Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Khusus

Pengalaman Kemas Erwan Husainy 20 Tahun Berkarier di Perbankan, Tips Bertahan hingga Prinsip

Pengalaman Kemas Erwan Husainy 20 Tahun Berkarier di Perbankan, Tips Bertahan hingga Prinsip

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/AM IKHSAN
Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Region XI Makassar, Kemas Erwan Husainy menjadi narasumber di program Tribun VIP, Rabu (9/6/2021). 

Bahkan saya barusan ikut ujian sertifikasi, sebagaj syarat untuk duduk diposisi saya sekarang.

Jadi begitu, proses pembelajaran itu tidak boleh berhenti, bahkan saya sebagai CEO masih harus ada asessment, ada ujian kompetensi, seperti itu.

Artinya kita harus punya goals, dan tujuan itu harus kita capai dengan ikhtiar, seperti belajar, bekerja, dan tetap fokus.

Pak Erwan bagaimana cara mendidik anak perempuan, apalagi semua anaknya perempuan?

-Saya punya anak perempuan tiga, salah satu sunnah rasul itu, jika punya anak perempuan dan dirawat dengan baik, InsyaAllah bisa berkempul bersama di jannahnya Allah.

Jadi challenge juga bagi saya untuk mendidik anak perempuan, kalau saya programnya tarik ulur lah.

Karena anak milenial sekarang itu terlalu kencang juga tidak bisa, terlalu pelan juga tidak bisa.

Kalau saya mengajarkan anak-anak saya untuk terbuka, apapun kondisi dan permasalahannya, jangan menceritakan keorang lain, selain orang tuanya.

Kami bangun seperti itu, harus terbuka kepada orang tuanya. Pola-pola komunikasinya juga sekrang susah-susah gampang.

Di rumah itu ada aturan, karena kan sekarang kita hampir tidak bisa lepas dari gadgey yah, jadi kita atur jika saat makan malam, sarapan pagi, atau liburan, kita menyampaikan untuk tidak memegang gadget.

Ada pertanyaan dari Wahyuhidayat, awal karier perbankan Pak Erwan ini CS atau Teller dulu?

-Saya itu diawal, costumer service. Saya merintis kerja di bank itu benar-benar dari awal, dari basic lah.

Saya seringkali menyampaikan, jika kemampuan kita melayani harus dimiliki lah oleh kita pegawai bank.

Apa Prinsipnya dalam memimpin sebuah perbankan?

-Untuk prinsipnya itu adalah keterbukaan, saya pingin semuanya dibangun dengan prinsip keterbukaan itu. 

Jadi semuanya dibangun dengan prinsip keterbukaan itu, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik.

Dengan prinsip itu, apa apa yang menjadk harapn kami, itu bisa digali, mudah-mudahan dengan saling terbuka, saling evaluasi diri, problem solvingnya bisa segera diatasi.

Bagaimana cara menjaga kekompakan antara karyawan dan atasan?

-Alhamdulillah saya juga merasakan begini, membangun tim itu tidak bisa dibangun dalam sehari, dengan adanya keterbukaan, saya juga bisa mengenal teman-teman.

Saat ini saya dalam proses mengenal tahap kedua. Sekarang saya berusaha mengenal lebih dalam lagi.

Saya membangunnya dengan hal-hal sederhana, seperti dengan sapaan, mulai dari subuh, dan sentuhan-sentuhan sederhana seperti ucapan selamat ulang tahun, saya ucapkan langsung.

Itu saya lakukan disemua cabang.

Tadi ada 117 outlate, jadi 117 kepala cabang?

-Iya betul, itu saya berusaha kenal mulai dari nama, sekarang saya sudah hafal semua itu, siapa yang di muna, di kolaka, di tomoni, itu mudah-mudahan saya kenal semua.

Apa kendalanya selama berkarier 2 dekade?

-Kalau kendala itu, biasanya kondisi, kita di perbankan itu pasti ketemu yang namanya target, tidak ada pegawai bank itu yang lolos dari target.

Dan dari target itu tidak pernah berkurang setiap tahunnya, pasti bertambah. Dan itu bukan kendala, tapi tantangan.

Cuma kendalanya kadang-kadang dalam memenuhi target banyak aspek, karena kita tidak bekerja sendiri, harus dengan tim.

Kondisi-kondisi itukan biasanya masalahnya, kondisi internal-eksternal, dan kondisi pasar. Apalagi kemarin kita masuk kondisi pandemi. Dan itu kendalanya memenuhi target.

Tentunya ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, sesuatu yang lebih baik. Itu untuk menyiasatinya tadi, kita harus banyak belajar.

Saya selalu menekan kan ke teman-teman, kita lakukan sekarang tidak bisa kita pakai untuk besom atau masa depan.

Misalnya, jika tahun 2020 kita terbaik, dan pola yang kita pakai di tahun itu, kita tidak bisa pakai lagi di tahun 2021, karena kondisinya pasti berbeda.

Contohnya saja tahun kemarin, saya hanya mengelolah 52 outlate, tahun ini sudah 117.

Tadinya satu budaya kerja, sekarang jadi tiga budaya kerja.

Jadi kalau saya masih pakai cara lama, paati hasilnya tidak akan sama. Targetnya juga setiap tahun meningkat, jadi tidak boleh pakai cara lama, karena targetnya pasti tidak tercapai.

Jadi selalu ada new strategi?

-Iya betul, jadi kita harus selalu inovatif, insyallah kalau kita punya cara baru, yah pasti hasilnya juga akan baik.

Siapa panutannya Pak Erwan?

-Panutan sih ada, salah satu hobi saya selalu membaca buku biografi orang orang sukses, namun kita sebagai orang muslim panutan kita tentunya Rasulullah, saya banyak baca bukunya seperti Sirah Nabawiyah, cara kepemimpinan beliau, sangat menginspirasi bagi saya.

Dari kecil saya memang suka membaca autobiografi dari orang sukses, dan saya selalu ambil buah-buah pemikirannya mereka saya ambil, dan saya selalu yakin itulah yang membentuk leadership saya.

Terakhir pak, apa target selanjutnya secara pribadi?

-Target pribadi, dari dulu saya selalu punya target pribadi, kalau target pekerjaan saya selalu melangkah selangkah demi selangkah, saya tidak pernah memiliki mimpi terlalu jauh, selalu satu langkah kedepan.

Misalnya dari jenjang kariri, sebelum jadi CEO saya Area Manager, sebelumnya lagi kepala cabang. Jadi itu saja yang saya mimpikan.

Biasanya saya menchallenge atasan, misalnya sata tanya sama atasan, kalau saya mau jadi manager syaratnya apayah? Dan begitu juga waktu jadi KCP. Yah intinya melangkah selang demi selangkaj lah.

Sehingga saya bisa fokus, dalam menjalankan amanah yang sedang diberikan.

Sukses terus kepada Tribun Timur, dsn untuk tribuners terimakasih atas atensinya hari ini.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, M Ikhsan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved