Wawancara Khusus
Pengalaman Kemas Erwan Husainy 20 Tahun Berkarier di Perbankan, Tips Bertahan hingga Prinsip
Pengalaman Kemas Erwan Husainy 20 Tahun Berkarier di Perbankan, Tips Bertahan hingga Prinsip
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
Kenapa memilih bertahan sebagai bankir?
Karena apa yah, ketika belum wisudah, sudah dinyatakan diterima, bekerja di bank, saya enjoy dipekerjaan itu. Menikmati segala tantangan kerja di bank.
Akhirnya saya tidak terpikir lagi untuk bekerja di bidang saya (teknik).
Tapi ada korelasinya sih, anak teknik itu dari segi sisi pelajaran matematika, kalau kita jadi analis di perbankan, itu ada kaitannya juga dihitungan matematikanya lah.
Yah setidaknya ada korelasinya sedikitlah antara kuliah di teknik dengan pekerjaan di bank. Intinya itu tadilah, saya memiih fokus di pekerjaan ini.
Waktu kuliah apakah bapak sambil kerja atau bagaimana?
-Saya begini, dulu orang tua saya itu mengharapkan saya masuk jalur pmdk, jadi nilai rata rata raport bagus nanti ada jalur undangan di PTN.
Cuma saya waktu SMA aktif beberapa organisasi, berbeda waktu SMP dan SD.
Saya banyak mendapat pengalaman, tapi secara target nilai saya, tudak tercapai. Makanya saya saat kuliah, saya berjanni sama orang tua, kuliah saya mau fokus belajar untuk tamat cepat dan tepat waktu.
Pada saat Pak eErwan luluskan itu baru krismon, di orde baru, itu bagaimana memulai karier di dunia perbankan?
-Saya masuk awal kerja itu tahun 1997, itu krisis sudah mulai. Pas terjadinya reformasi, saya sudah kerja memang cukup menjdi tantangan, saya berpindah pindah, dan bank saya bekerja mengalami merger iti di tahun 1999-2000.
Memang disitu cukup berat, seleksi alam terjadi, siapa yang bisa serius, bisa fokus, karena banyak bank di likuidasi, dan pegawai yang diberhentikan.
Ada ribuan pegawai yang diberhentikan.
Apa tipsnya untuk bertahan?
-Dari sisi pribadi kita harus tujuan, dan memang semangat belajarnya tidak boleh berhenti, kita jangan pwrnah berpuas diri yang kita terima sekarang, itu tidak bisa.