Orangtua Murid Bawa Pisau Tikam Kepala Sekolah, Marah Anaknya Dilarang Ikut Ujian Karena Nunggak SPP
Amarah DD, orangtua siswa ini tak terbendung ketika tahu anaknya dilarang mengikuti ujian di sekolah karena belum melunasi SPP (uang sekolah).
Menurutnya kondisi istrinya parah sehingga harus dirujuk ke RSUD Ende.
"Dari Puskesmas Nangaroro, jam setengah sembilan lewat kami berangkat," ungkapnya.
Dia katakan saat tiba di RSUD Ende keadaannya istrinya sudah semakin parah.
"Dokter juga geleng-geleng. Kondisinya semakin lama semakin buruk," ungkapnya.
Minta pelaku dihukum mati
Frans meminta agar pelaku (DD) dihukum mati.
“Seperti istri saya. Istri saya jadi korban. Bukan saya yang eksekusi, pihak keamanan yang eksekusi dia. Harus mati sama dengan istri saya,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolsek Nangaroro, Iptu Sudarmin Syafrudin menerangkan, sejak menerima laporan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah penanganan.
“Almarhumah sebelum meninggal dibawa ke Puskesmas Nangaroro untuk dilakukan penanganan medis awal. Kami juga sudah melakukan penahanan terhadap tersangka. Sementara bukti sudah kami amankan. Ada beberapa saksi yang sudah kami minta keterangan,” ujar Iptu Sudarmin.
Lanjutnya, proses kasus tersebut sedang berjalan. Pihaknya berkomitmen prioritaskan penanganan tersebut.
Baca juga: Pemuda 18 Tahun di NTT Setubuhi Bocah Perempuan 3,9 Tahun, Korban Ngeluh Sakit saat Dimandikan Ibu
Iptu Sudarmin menambahkan, semula pelaku dikenakan KUHP pasal 351 ayat I tentang penganiayaan. Tapi fakta berkembang, ternyata korban meninggal.
“Tentunya pasal akan berubah, apakah ke 351 ayat 3 atau seperti apa, kita lihat perkembangan penanganan lebih lanjut nanti,” ujarnya.
“Beri kami waktu untuk bekerja. Nanti seperti apa konstruksi kasusnya dan pasal, kita lihat perkembangan. Yang pasti ini menjadi prioritas kami, petunjuk dari Bapak Kapolres juga seperti itu, prioritaskan kasus ini,” pungkas Iptu Sudarmin.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Jeritan Hati Icha Lihat Jenazah Ibunda Kepsek SDI Ndora di RSUD Ende