KPK
Raja OTT KPK Harun Al Rasyid Pernah Bantu Firli Bahuri Tapi Justru Didepak Kini Tagih Utang Budi
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Harun Al Rasyid dekat dengan Firli Bahuri tapi dipecat.
TRIBUN-TIMUR.COM- Kasatgas Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, penyelidik Harun Al Rasyid mengaku terkejut namanya masuk dalam daftar pegawai paling berbahaya.
"Loh saya ini saya siapa saya bilang gitu kok kemudian saya ini menjadi orang yang paling berbahaya di situ," tutur Harun Al Rasyid.
Lantas siapakah sosok Harun Al Rasyid?
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid saat hadir dalam acara Mata Najwa episode 'KPK Riwayatmu Kini', Kamis (27/5/2021) kemarin.
Harun dikenal aktif di Wadah Pegawai atau WP KPK dan pernah pula menjadi Ketua WP KPK.
Ia juga merupakan salah satu penyelidik di internal KPK.
Baca juga: Harun Ar Rasyid, Raja OTT KPK Tangkap Nurdin Abdullah dan Romahurmuziy Hingga Buru Harun Masiku
Harun pernah menulis buku Fikih Korupsi Analisis Politik Uang di Indonesia dalam Perspektif Makashid al-Syariah.
Karena kehebatannya, Harun dijuluki sebagai Raja OTT.
Dekat dengan Firli Bahuri
Harun mengakui kedekatannya dengan Ketua KPK Firli Bahuri.
Bahkan Harun sempat menagih utang budi sebab membantu Firli saat menjabat sebagai Direktur Penindakan KPK.
Sebelumnya Harun mengatakan ada kekuatan besar di balik pimpinan KPK yang kemudian membuat 75 pegawai KPK tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) saat itu.
Baca juga: Direktur Amnesty International Indonesia Minta Panggil Paksa Pimpinan KPK Soal Pemecatan 51 Pegawai
"Saya cuma minta nama saya dan kawan-kawan saya diperhatikan," kata Harun, dikutip dari Kompas TV.
Namun, Harun menyebut Firli tak bisa membantu apa-apa lagi.
Firli bahkan mengatakan apa yang terjadi kepada 75 pegawai termasuk kepada Harun sudah kehendak Tuhan.