Daeng Haris Rintis Usaha Roti di Desa Sinjai Hingga Tembus Pasar di 3 Kabupaten

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI TIMUR- Membuka usaha di desa bukanlah hal yang mudah dilakukan. Sebab harus mengetahui peluang usaha yang cocok dan banyak yang membutuhkan.

Di samping itu, minat konsumsi masyarakat desa masih sangat terbatas dibandingkan di perkotaan.

Tidak semua usaha juga dirintis dapat berjalan mulus. Ada sejumlah kendala yang harus dihadapi oleh pengusaha di desa.

Seperti mulai dari keterbatasan modal, pemasaran yang sulit hingga memberi kepercayaan kepada masyarakat.

Seperti itulah yang dirasakan oleh pasangan suami istri Daeng Haris (45) dan Haspida (40), warga Desa Lasiai, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.

Mereka mulai merintis usaha pabrik roti di desa tahun 2016 lalu yang dinamai Aroma Bakery.

Mereka memanfaatkan pengalamannya pernah bekerja di sebuah pabrik roti di Jl Kijang, Kota Makassar dan di Kota Parepare tahun 1992 lalu.

Bertahun-tahun mereka bekerja di pabrik itu.

Lalu mereka memutuskan untuk kembali di kampung halaman merintis usaha pembuatan roti.

"Kami berdua memanfaatkan pengalaman pernah sebagai karyawan di sebuah pabrik roti di Makassar dan Parepare," kata Pemilik Aroma Bakery Desa Lasiai, Daeng Haris, Selasa (8/6/2021).

Setelah berhenti di perusahaan roti di Makassar, mereka memutuskan kembali ke kampung halaman.

Mereka tak langsung membuka usaha di pelosok Sinjai.

Tetapi mereka melakukan survei di sejumlah pasar di Sinjai, beberapa kecamatan di Kabupaten Bone dan Kabupaten Bulukumba.

Setelah menemukan pasar, barulah mereka mulai merintis usaha roti.

Mereka harus bekerja keras, menyusuri pasar-pasar kecamatan hingga desa untuk melakukan promosi.