Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Gantung Diri Dusun Koppe Bone

Dalam Sepekan Dua Kasus Gantung Diri Terjadi di Bone, Penyebabnya Depresi

Dalam Sepekan Dua Kasus Gantung Diri Terjadi di Bone, Penyebabnya Depresi

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
Dok Warga
Seorang pria di Kabupaten Bone ditemukan tewas tergantung di rumahnya di Dusun Koppe, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo 

TRIBUNBONE.COM, BENGO - Dalam sepekan, sudah dua kali terjadi aksi gantung diri di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hari ini Senin (7/6/2021) pria bernama Tamir (49) nekat gantung diri hingga meninggal dunia di rumahnya.

Warga Dusun Koppe, Desa Lili Riawang, Kecamatan Bengo ini gantung diri di ruang tamu rumahnya menggunakan seutas tali rafia.

Tali rafia diikat di tiang rumah dan dijerat di lehernya. Jasad Tamir ditemukan pertama kali oleh anaknya bernama Hafiz (11) sepulang dari sekolah pukul 09.00 Wita.

Kepala Desa Liliriawang, Sunding mengatakan Tamir diduga nekat melakukan aksi bunuh diri karena depresi.

"Almarhum diduga depresi sepulang dari Malaysia. Dia hanya berdiam diri dan sesekali pergi ke kebun," katanya.

Pada Rabu 2 Juni 2021 Wahid (40), warga Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja juga ditemukan tewas tergantung.

Dia ditemukan oleh iparnya bernama Hade ketika berjalan kebun. Seutas tali diikat di sebuah pohon kemudian dijerat di lehernya.

Bahkan tiga, hari sebelum nekat gantung diri Wahid sempat mencoba bunuh diri menggunakan pisau dapur. 

Kanit Reskrim Polsek Lappariaja Aiptu Alias mengatakan, lelaki bekerja sebagai petani ini diduga mengalami gangguan jiwa sepulang dari merantau di Malaysia.

"Diduga ada gangguan jiwa semenjak pulang merantau dari Malaysia," tuturnya saat diwawancarai pada Rabu (2/6/2021).

Sementara Camat Lappariaja, Bahtiar menuturkan, Wahid belum lama ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Dadi Makassar.

Setelah dianggap kondisinya sehat dan sudah normal, dia diperbolehkan pulang.

Namun, ia tidak tahu apa yang menyebabkan Wahid tiba-tiba mengakhiri hidup.

Pada Jumat 26 Maret 2021 juga terjadi aksi bunuh diri. Seorang ibu bernama Cenning, warga Kelurahan Pancaitana, Kecamatan Salomekko mengakhiri hidup dengan menggorok lehernya menggunakan pisau.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved