Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Utara

Lahan SDN 020 Pombuntang Luwu Utara Diklaim Warga, Kadis Pendidikan: Ada Sertifikatnya

Lahan SDN 020 Pombuntang Luwu Utara Diklaim Warga, Kadis Pendidikan: Ada Sertifikatnya

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi.akbar
Subiati di rumah dinas guru SDN 020 Pombuntang, Desa Sabbang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (31/5/2021). 

TRIBUNLUTRA.COM, SABBANG - Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara membantah jika lahan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 Pombuntang adalah milik pihak tertentu.

Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara, Jasrum, Jumat (4/6/2021) mengatakan, Pemkab sudah mengantongi sertifikat lahan tersebut sejak tahun 2005.

"Sertifikatnya ada, jadi tidak benar kalau Pemkab dikatakan mengambil alih lokasi SD Pombuntang," katanya.

"Sertifikat lahan ada dan ditandatangani langsung oleh Kepala Kantor Pertanahan Luwu Utara 2005 silam, saat itu masih pak Thahar Rum yang menjabat Kadis Pendidikan," lanjutnya.

Jasrum mengaku heran, tiba-tiba ada pihak mengklaim jika lahan dimana SD Pombuntang dibangun adalah miliknya.

Bahkan dirinya mempersilakan oknum tersebut untuk menempuh jalur hukum dan menunjukkan bukti sah jika memang lahan tersebut adalah miliknya.

"Dalam sertifikat itu jelas, atas nama Pemkab Luwu Utara. Luasnya 2.019 meter persegi, ditandatangani Kepala Kantor Pertanahan Luwu Utara tanggal 29 Juli 2005, saat itu kepala kantornya masih Pak Darmawidjaya. Kalau ada pihak yang merasa itu haknya, silahkan tempuh jalur hukum," tegasnya.

Diketahui, gedung SDN 020 Pombuntang berada di Desa Sabbang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Seperti pada umumnya, SD ini juga memiliki rumah dinas guru.

Salah satu yang menghuni rumah dinas SD 020 Pombuntang adalah Subiati, wanita berumur 60 tahun yang selama ini hidup sebatang kara.

Subiati mengaku sudah puluhan tahun menempati rumah dinas guru.

Kendatipun ia bukan guru maupun pegawai sekolah.

Ia mengaku sebagai ahli waris tanah yang di atasnya dibangun gedung sekolah.

"Saya adalah ahli waris tunggal tanah ini, dari kakek saya Bamba Uwa' Galung," kata Subiati.

Statusnya sebagai ahli waris, lanjut Subiati, diketahui banyak orang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved