Alumni Unhas
Catatan dari Alumni: Unhas Butuh Pemimpin Baru
Unhas mengalami tantangan jebakan rutinitas, dosen yang hanya sibuk mengajar dan kalaupun mengisi jurnal hanya untuk akreditasi dan kepangkatan
Berapa banyak dosen/gubes yang pemikirannya tercatat di media nasional?
Berapa banyak buku karya dosen Unhas yang dipublish di toko buku?
Pada masanya Unhas pernah unggul dengan Ilmu Kedokterannya.
Namun kemudian pada tahun 1975, menetapkan Kelautan sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP)nya.
Pilihan ini sangat strategis untuk masa depan bangsa.
Terbukti visi Presiden Jokowi saat ini salah satunya adalah mengembangkan dunia Maritim.
Adakah Unhas di dalamnya?
Coba saja visi itu dikembangkan dengan benar, pastinya Unhas menjadi lokomotif pengembangan peradaban bangsa ke depan.
Munculnya gagasan menjadikan Unhas belakangan ini sebagai humaniversity dipastikan membuat PIP akan semakin tidak jelas.
Visi kampus yang jelas didukung oleh leadership yang kuat.
Unhas harus menghindari politisasi kampus yang norak dan cenderung tidak etis.
Kontribusi akademis, jenjang profesionalisme, hingga pengalaman manajerial mutlak jadi ukuran.
Jangan hanya karena faktor ‘kedekatan’ dengan tokoh tertentu, seorang dengan mudahnya jadi pimpinan universitas.
Terakhir, kedudukan jaringan alumni penting.
Dalam 30 tahun, IKA Unhas tak lebih dari kelompok arisan.
Aktivitasnya hanya kongkow-kongkow, reuni, dan halalbihalal.
Sangat sulit mencari pejabat yang alumni Unhas di seluruh kementerian dan lembaga di pusat atau di Jakarta.
Apalagi menjadikan satu kementerian menjadi rumah bersama alumni Unhas, seperti Kagama UGM menjadikan Kemendagri sebagai rumah kedua mereka setelah UGM.
Begitu juga dengan UI, ITB dan IPB menjadikan Kementan sebagai rumah mereka selanjutnya.
Tidak ada komitmen menjadikan para alumni atau IKA Unhas sebagai mitra membangun kemajuan, baik bagi Unhas sendiri maupun bagi bangsa negara.
Meski masih lama, momentum pemilihan Rektor Unhas ke depan harus jadi refleksi.
Yaitu Unhas wajib dipimpin oleh orang yang paham dan komit menjalankan tiga darma PT dengan sungguh-sungguh.
Saat ini, ada 11 Gubes yang disebut-sebut layak memimpin, antara lain: Prof Abdul Kadir Fakultas Kedokteran, Prof Farida Dekan Fakultas Hukum, Prof Rahman Kadir, dan Prof Indriat Sudirman dari Fakultas Ekonomi, Dr Aminuddin Syam dari FKM, Prof Armoin dari Fisipol, Prof Jamaluddin Jompa dari Kelautan, WR1 Unhas Prof Restu dari Kehutanan, WR3 Unhas Prof Arsunan Arsin dari Kedok Gigi, Prof Budu, dan Prof Syafri Direktur RS Unhas dari Kedok Umum Unhas.(*)