Politeknik ATIM
Bangun Budaya Mutu, Politeknik ATIM Gelar Workshop Penyusunan Dokumen SPMI dan Auditor Internal
Politeknik ATI Makassar melaksanakan kegiatan Awareness Sistem Penjaminan Mutu Internal bagi seluruh pegawai baik secara daring maupun luring
Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politeknik ATI Makassar terus berupaya membangun budaya mutu menuju perguruan tinggi dan program studi yang unggul.
Untuk itu, Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Politeknik ATI Makassar melaksanakan kegiatan Awareness Sistem Penjaminan Mutu Internal bagi seluruh pegawai baik secara daring maupun luring.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Workshop Penyusunan Dokumen SPMI dan Pelatihan Pendampingan Peningkatan Budaya Mutu Perguruan Tinggi (Auditor AMI-PT) yang dilaksanakan, Rabu-Jumat (2-4/6/2021) di Ruang Rapat Pa'dewakkang.
Dalam acara ini menghadirkan dua pemateri, yakni Marwansyah dan Nurjannah.
Keduanya merupakan dosen yang juga asesor BAN PT dari Politeknik Negeri Bandung.
Ketua SPMI Politeknik ATI Makassar, Wahidah, melaporkan, kegiatan workshop penyusunan dokumen SPMI diikuti tim penyusun sebanyak 38 orang.
Terdiri atas 31 dosen dan tujuh pegawai struktural.
Sementara pelatihan Auditor AMI-PT diikuti 40 peserta.
Terdiri atas 37 dosen dan tiga pegawai struktural.
"Rencana standar yang akan direvisi dan dibuat pada tahun ini ada 30 standar meliputi delapan standar pendidikan, delapan standar penelitian, delapan pengabdian pada masyarakat, serta enam standar tambahan," ujarnya.
Wahidah menyebutkan enam standar tambahan yang akan disusun.
Yaitu standar visi misi tujuan sasaran, standar kemahasiswaan, standar kerjasama, standar penjaminan mutu, standar sertifikasi kompetensi, dan standar pelayanan perpustakaan.
Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri, mengatakan bahwa pihaknya telah mengembangkan sistem penjaminan mutu internal, baik dokumen standar, kebijakan, manual, SOP, maupun instrumennya.
"Saya kira dokumen-dokumen SPMI Politeknik ATI Makassar telah memenuhi standar dari Dikti. Namun demikian, kami selalu aktif melihat apakah dokumen tersebut masih sesuai dengan keadaan terkini," sambungnya.
Terlebih, kata Basri, berdasarkan hasil audit masih ditemukan sejumlah dokumen yang memerlukan perbaikan. Sehingga, ia berharap hal tersebut menjadi perhatian bagi unit SPMI Politeknik ATI Makassar untuk dibenahi.