Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Kampus

Sendratasik UNM Tampilkan 3 Teatrikal di Gedung Kesenian

Mahasiswa Prodi Sendratasik Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM menampilkan tiga pertunjukan teater di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
FSD UNM
Mahasiswa Prodi Sendratasik Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM menampilkan tiga pertunjukan teater di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie Makassar, Rabu (2/6/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Prodi Sendratasik Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM menampilkan tiga pertunjukan teater di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie Makassar, Rabu (2/6/2021) mulai pukul 13.00-22.00 Wita.

Pertunjukan tersebut sebagai ujian mata kuliah Teater Pendidikan. Ada juga mata kuliah pemeranan, dan satu pertunjukan tari sebagai ujian mata kuliah Tari Pendidikan.

Dosen pengampu tiga mata kuliah, Asia Ramli mengatakan semuanya dimenej oleh mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan Sendratasik Semester 2 Angkatan 2020.

"Bagi mahasiswa prodi Sendratasik jurusan Seni Pertunjukan FSD UNM, sejak awal dibimbing untuk mengenal dunia kerja melalui manajemen seni pertunjukan yang diproduksi oleh kelompok seni baik di dalam kampus maupun di luar kampus," kata Asia dalam rilis yang diterima tribun-timur.com.

Menurutnya, kegiatan manajemen seni pertunjukan merupakan suatu sistem kerja dalam rangka penyelenggaraan pertunjukan seni.

Kualitas pertunjukan seni yang baik tidak lepas dari manajemen produksi yang mampu menjalankan dan mencapai tujuan pada setiap proses produksi pertunjukan seni.

"Tujuan mata kuliah ini ialah untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam merencanakan produksi pertunjukan seni (drama, tari dan musik) dengan menginternalisasikan nilai-nilai edukatif di dalam proses bekerja," katanya.

Khaeruddin yang didampingi Rahmat sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan menambahkan, pada dasarnya manajemen seni pertunjukan meliputi suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian serta pengendalian produksi pertunjujan seni yang akan ditampilkan ke penonton.

"Jadi, manajemen seni pertunjukan berkaitan dengan proses produksi untuk menopang penyelenggaraan dan terciptanya produksi pertunjukan seni yang berkualitas dan sesuai dengan anggaran biaya yang sudah ditentukan," katanya.

Pimpinan produksi Adi Sofyan mengatakan, sebagai mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan telah membentuk tim manajemen seni pertunjukan dengan membaginya menjadi beberapa divisi.

Antara lain acara, house manager, stage manager, dokumentasi dan publikasi, hubungan masyarakat (humas), perlengkapan, pendanaan, sponsor, konsumsi, transportasi, dan liaison offiser (LO).

"Adapun penataan artistic pertunjukan diserahkan langsung kepada peserta penampil dan kami menyediakan panggung, satage manager, lighting, sound sistem, dokumentasi dan publikasi," ujarnya.

Kegiatan ini menampilkan karya tiga mahasiswa Pendidikan Sendratasik angkatan 2018 yang memprogramkan Teater Pendidikan.

Karya tiga mahasiswa tersebut, yaitu pertunjukan teater dengan judul Havoc karya dan sutradara Taskiyatul Maghfira dengan pemain 6 orang dan 7 pemusik dari siswa SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat.

Lalu, pertunjukan teater dengan judul Tikus Bersasi karya dan sutradara Annisa Salsabila Suryani Arifin dengan pemain 6 orang dan 3 pemusik gabungan dari Pondok pesantren Yuhana Four Dalle, SMA Negeri 3 Maros dan SMA NegerI 8 Maros, MA DDI Alliri Tengae.

Adapun pertunjukan teater dengan judul Ada Tapi Tak Ada karya dan sutradara Nendi Elis dimainkan oleh 6 orang dan 3 pemusik dari SMA Negeri 9 Makassar. 

Mahasiswa Prodi Sendratasik angkatan 2019 yang memprogramkan mata kuliah Pemeranan ada tiga orang, yaitu Devalia Wahid Salsabillah menyutradarai dan memerankan monolog berjudul Peremouan Obrak Abrik yang ditulis oleh Rian Kurniawan Harahap.

Monolog AENG karya Putu Wijaya disutradarai dan dimainkan oleh Nurul Maghfirah.

Monolog Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi di sutradarai dan diperankan oleh Najwa Syifa Salsabila. 

Adapun yang memprogramkan Tari Pendidikan menampilkan karya Andi Sri Wiranto dengan judul Koajang dengan penari 10 orang dari SMA Negeri 7 Bulukumba.

"Sumber dana kegiatan ini berasal dari donator dan penggalangan dana, baik dalam bentuk bazaar maupun dengan menjual kue-kue dan makanan pada saat bulan puasa," kata Adi.

Tim manajemen telah mendapat rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Dengan menyediakan handsanitizer, mengatur jarak dan mencegah kerumunan, setiap peserta mewajibkan memakai masker.

Jumlah peserta maksimal 25 persen dari kapasitas tempat pelaksanaan kegiatan, dan menyiapkan petugas pemantau penerapan protokol kesehatan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved