Warga Bone Tewas Tergantung
Empat Kasus Bunuh Diri dalam 6 Bulan, Sekretaris Dinkes Bone Minta Peran Keluarga Ditingkatkan
Seorang warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) nekat mengakhiri hidupnya, Rabu (2/6/2021).
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Namun, karena tidak di kontrol jadi penyakit yang diderita kambuh lagi.
"Setelah ditangani bahkan dirawat di Rumah Sakit Dadi selama tiga bulan, tapi ketika pulang ke Bone kembali menggelandang, mengamuk dan melakukan penganiayaan," ujarnya.
"Ini terjadi karena obat yang harusnya dikonsumsi tidak dikontrol. Hanya minum obat ketika masuk rumah sakit. Makanya penting peran keluarga," ungkap Yusuf.
Persoalan yang biasa muncul juga di Bone, banyak ODGJ tidak memiliki kartu tanda penduduk, kartu keluarga, apa lagi BPJS.
"Ini penting karena sewaktu-waktu butuh pengobatan, siapa mau tanggung kalau BPJSnya tidak ada," kata Yusuf.
Persoalan ini pun, kata dia, mulai dibenahi. Untuk BPJSnya, selama ada data yang bisa dilengkapi oleh desa, kelurahan dan kecamatan, pihaknya akan berusaha melengkapi dengan BPJS.
Yusuf pun menyampaikan, masyarakat harus mengenal gejala orang depresi dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Apalagi jika anggota keluarga mengalami perubahan sikap dan tingkah laku dari sebelumnya.
Misal, anggota keluarganya biasa ceria, tiba-tiba merenung atau tiba-tiba banyak bicara. Ditambah ada kejadian dalam rumah tangga.
"Peran keluarga sangat penting. Kalau ada perilaku berubah dari sebelumnya tolong diantisipasi. Segera konsultasi ke pihak kesehatan, puskesmas kecamatan dan dokter jiwa yang ada di rumah sakit," katanya.
Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar