Tribun Politik
DPD I Tak Keluarkan Rekomendasi Diskresi Bacalon Ketua Golkar Gowa, 3 Kandidat Terancam Gugur
DPD I Tak Keluarkan Rekomendasi Diskresi Bacalon Ketua Golkar Gowa, 3 Kandidat Terancam Gugur
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tiga bakal calon Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Gowa terancam gugur dari pencalonan karena tidak memenuhi syarat.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan menyampaikan belum mengeluarkan rekomendasi untuk permohonan diskresi kepada ketiganya.
Itu artinya ketiga bakal calon tidak bisa berlanjut menjadi calon ketua DPD II Golkar Gowa.
Mereka adalah Hoist Bachtiar, Andi Muh Ishak, dan Yusuf Sommeng.
Musda Golkar Gowa akan digelar di salah satu hotel Kota Makassar pada Sabtu (5/6/2021) akhir pekan ini.
Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe mengatakan tidak ada penyampaian dari kandidat untuk permohonan diskresi.
"Setahu saya tidak ada penyampaian untuk itu (diskresi)," kata Taufan Pawe saat dihubungi tribun-timur.com, Rabu (2/6/2021).
Pernyataan Taufan Pawe berbanding terbalik dengan pernyataan Hoist Bachtiar.
Hoist Bahctiar justru mengklaim ia bersama dua bacalon lainnya sudah bermohon rekomendasi diskresi kepada DPD I Golkar Sulsel.
Rekomendasi DPD I dibutuhkan untuk bermohon kepada Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Hoist mengatakan, permohonan itu disampaikan secara lisan kepada DPD I pada saat uji kelayakan dan uji kepatutan Kamis (18/3/2021) lalu. Namun hingga ini belum ada diantara mereka yang mendapatkan diskresi.
"Pada saat fit and proper test kami bertiga sampaikan ke DPD 1, kami perlu diskresi. Namun tergantung DPD I apakah mintakan ke pusat atau tidak, sampai itu waktunya tiba kita masih berstatus bacalon," katanya.
Mantan anggota DPRD Sulsel itu mengaku akan tetap mengikuti tahap pencalonan sampai ke lokasi Musda X Golkar Gowa.
Menurutnya, keempat bakal calon telah menyampaikan visi misi dalam uji kepatutan dan uji kelayakan.
Menurutnya, pemaparan visi dan misi bisa jadi pertimbangan DPD I untuk bermohon diskresi kepada Ketua Umum Airlangga Hartarto.