Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Puja Bakti Trisuci Waisak 2021 Diperingati Secara Sederhana

Puja Bakti Trisuci Waisak 2021 Diperingati Secara Sederhana dengan Prokes Ketat

Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasriyani Latif
citizen reporter
Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan (Padesanayaka) Sulsel, YM Bhikkhu Silayatano membawakan Hikmah Waisak 2565 BE. / 2021 pada Puja Bakti Waisak 2565 BE. / 2021 di Klenteng Kwan Kong (Rumah Ibadah Vihara Satya Dharma) Makassar. 

Laporan Citizen Reporter

Miguel Dharmadjie, Penyuluh Agama Buddha Non PNS

TRIBUN-TIMUR.COM - Hari Trisuci Waisak 2565 BE. / 2021 yang jatuh pada Rabu (26/5/2021) diperingati oleh umat Buddha secara khusuk, khidmat dan sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Pelaksanaan Puja Bakti Trisuci Waisak 2565 BE. / 2021 diadakan secara tatap muka maupun secara dalam jaringan.

Khusus untuk pelaksanaan secara tatap muka terbatas hanya dihadiri pengurus untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19.

Salah satunya adalah di Klenteng Kwan Kong (Rumah Ibadah Vihara Satya Dharma) Makassar.

Dimana Puja Bakti Waisak diadakan dalam tiga sesi tata cara ibadah dengan waktu yang berbeda untuk menghindari terjadinya kerumunan pada saat Puja Bakti Waisak berlangsung.

Diawali secara Mahayana oleh pengurus Kwan Im Ke pada Selasa (25/5/2021) pagi, dilanjutkan secara tradisi oleh pengurus Yayasan Klenteng Kwan Kong pada Rabu (26/5/2021) pagi dan diakhiri secara Theravada oleh pengurus Keluarga Buddhis Brahmavihara (KBBV) Makassar pada Rabu (26/5/2021) siang.

Puja Bakti Waisak 2565 BE. / 2021 secara Theravada dihadiri oleh Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan (Padesanayaka) Sulsel, YM Bhikkhu Silayatano.

Dalam Hikmah Waisak 2565 BE. / 2021, Bhikkhu Silayatano mengatakan jika seseorang memiliki niat untuk berbuat bajik, maka perbuatan bajik itu hendaknya dapat dilakukan.

Karena tugas kita hanya melakukan kebajikan itu dan setelah kebajikan itu dilakukan, maka tugas kita sudah selesai.

Untuk itu dalam melakukan kebajikan hendaknya dilakukan dengan pengertian benar dan secara bijaksana.

Melalui momentum Waisak, umat Buddha diingatkan untuk melihat seberapa banyak kebajikan yang telah dilakukan dalam hidupnya.

Jika seseorang dapat memahami kekurangan dirinya, maka ia hendaknya termotivasi untuk mempraktikkan nilai-nilai luhur Dhamma.

Sehingga bukan hanya menjadi umat Buddha yang sekadar percaya, tetapi menjadi umat Buddha yang memiliki keyakinan setelah mempraktikkan ajaran Buddha.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved