Tribun Luwu Utara
52% PDRB Luwu Utara Disumbang Sektor Pertanian
Indah mengungkapkan bahwa 52% dari total PDRB Luwu Utara disumbang dari sektor pertanian.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
Di daerahnya, sudah ada beberapa desa yang didorong untuk menjadi Desa Wisata dengan menawarkan keindahan alamnya.
Menurut dia, sejatinya setiap wilayah sebenarnya punya potensi untuk dijadikan sebagai destinasi wilayah.
Selain potensi tadi, sektor lainnya juga tak kalah penting dalam menopang ekonomi adalah UMKM.
"Dalam mendukung UMKM, Pemkab bekerjasama dengan lembaga perbankan nasional mencoba untuk mendorong sistem penjualan secara daring yang kemudian disebut e-Mall, tapi versi lokal, dalam rangka memfasilitasi beberapa UMKM lokal kita dalam melakukan pemasaran produknya secara daring," tuturnya.
Harapannya, lanjut dia, untuk memudahkan produk-produk lokal mencari pasarnya dan e-Mall menjadi salah satu upaya memenuhi kebutuhan ekonomi para pelaku UMKM.
Apalagi kata dia, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Masih Indah, pembukaan daerah terisolir di Luwu Utara juga menjadi prioritas pemerintah melalui bantuan pemerintah pusat dan provinsi.
Hal itu dilakukan guna mendukung konektivitas ekonomi antar wilayah.
"Luwu Utara ini unik, karena memiliki 3 bandara, meskipun statusnya baru sekadar bandara perintis, tapi hal ini menjadi salah satu pendukung konektivitas ekonomi, khususnya di wilayah terisolir atau wilayah yang sulit dijangkau melalui transportasi darat," sebut dia.
"Tak hanya bandara, Luwu Utara juga ada pelabuhan, yaitu Pelabuhan Munte yang dibangun menggunakan APBN sejak 2007, dan Pemkab diminta membangun akses jalannya. Kami sudah bangun akses jalannya. Sekarang, kami harap kementerian terkait agar pelabuhan ini dapat segera difungsikan," sambungnya.
Salah satu tantangan dalam pengembangan potensi daerah adalah masih cukup banyak wilayah potensial.
Tapi belum dapat dijangkau menggunakan transportasi darat yang memadai dan sulitnya konektivitas jaringan di beberapa wilayah.
Kemudian tantangan lainnya, kata dia lagi, adalah persoalan kemandirian masyarakat dalam mengelola potensi daerah yang masih harus didorong.
Selain tantangan untuk mendatangkan investor.
"Kami tidak bisa jalan sendiri dalam mengembangkan potensi daerah. Dibutuhkan kolaborasi pentahelix atau kolaborasi 5 unsur, yaitu pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media," katanya.
"Untuk bersatu padu berkoordinasi dan berkomitmen untuk mengembangkan potensi daerah. Dan yang paling penting ialah komitmen serius dari pemda untuk mengembangkan potensi daerah," tutup Indah.