Setelah Sebut Makassar Darurat Sampah, Anak Buah Luhut Binsar Panjaitan Tawarkan Bantuan ke Danny
Usai meninjau TPA Tamangapa, Basilio mengatakan, Makassar termasuk dalam kota yang darurat sampah.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Deputi Koordinasi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves RI, Basilio Diaz Arauzo meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Senin (24/5).
Usai meninjau TPA Tamangapa, Basilio mengatakan, Makassar termasuk dalam kota yang darurat sampah.
Menurutnya, selain Makassar, tercatat 12 kota di Indonesia yang dianggap darurat sampah, dan layak untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Ia pun mengaku prihatin dengan kondisi ini.
Oleh karenanya, pihaknya siap memberikan bantuan keuangan untuk menyelesaikan persoalan sampah di Makassar.
"Sesuai dengan Peraturan Presiden No 35 TPA Antang, ini termasuk dalam kategori darurat sampah," ujar anak buah Menko MArves Luhut Binsar Panjaitan.
Menurut dia, pemerintah akan menyelesaikan masalah persampahan yang ada di daerah dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat,
"Artinya termasuk bantuan-bantuan pembiayaan kalau seandainya pendapatan daerahnya kurang untuk membiayai pengolahan sampahnya, maka pemerintah pusat akan membantu," jelasnya.
Sementara, Danny Pomanto mengatakan, TPA Tamangapa termasuk dari 24 program strategisnya yang masuk dalam daftar penataan total.
"Jelas diantara 24 program strategis, salah satunya adalah penataan total persampahan. Kategori dalam Perpres tadi yang diterangkan oleh Pak Deputi, bahwa kita salah satu prioritas. Karena kita termasuk darurat sampah," katanya.
Namun, Basilio memberi syarat, yaitu sampah yang diangkut harus minimal seribu ton perhari.
"Dengan persyaratan di atas seribu ton per hari, data yang saya terima bahwa tiap hari sampai yang masuk di sini adalah seribu dua ratus, tepatnya dalam penelitian seribu seratus tiga puluh lima ton per hari," katanya
Menurut Danny, konsep persampahan saat periode pertamanya memimpin kota Makassar, sudah mulai dijalankan.
Namun konsep tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Dua tahun ini kita melihat ada penurunan kualitas di TPA. Kami perlihatkan tadi kepada deputi termasuk beberapa sistem jenis sampah yang akan dimasukkan di dalam
pabrik energi sampah ini. Saya ingin jadi kick off, artinya awal kita menata sampah," katanya.
Relokasi
Belum lama ini, Pemkot Makassar juga membahas relokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa ke Pattalassang di Kabupaten Gowa.
Menurut Sekertaris Lingkungan Hidup Makassar, Iskandar mengatakan TPA Pattallassang diketahui adalah program yang dirintis Pemprov Sulsel, saat itu diinisiasi Syahrul
Yasin Limpo saat menjabat Gubernur Sulsel, dan Ilham Arief Sirajuddin saat menjabat Wali Kota Makassar.
Keduanya bersepakat membangun TPA yang dilengkapi dengan pusat daur ulang sampah di Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan TPA Pattalassang ini akan dirancang menjadi TPA terpadu bagi empat daerah yang masuk dalam kawasan Mamminasata, yakni Makassar Sungguminasa (Gowa), Maros dan Takalar.
"Jadi ini TPA Pattalassang adalah TPA terpadu diperuntukkan untuk empat daerah Mamminasata, bukan sekedar Makassar dan Gowa saja," ujar Iskandar.
Jika ini terwujud, akan bernilai positif bagi lingkungan di Kecamatan Manggala.
Di mana kondisi TPA Tamangapa saat ini sudah over load.
"Tidak bisa mi sebenarnya ini TPA Tamangapa sudah over mi. Bayangkan dalam sehari itu rata- rata 800 ton perhari, bahkan bisa sampai 1000 ton," kata Iskandar kala itu.(*)