Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bone

Penjelasan General Manager ASDP Kasus Penganiayaan di Pelabuhan Bajoe, Berawal Pemeriksaan Covid-19

Keributan terjadi di Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (25/5/2021).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
Suasana Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone 

Setelah itu, pihaknya protes karena di Pelabuhan Kolaka biaya rapid tes antigen hanya Rp 140 ribu sementara di Pelabuhan Bajoe Rp 160 ribu.

"Kami protes karena di Pelabuhan Kolaka Rp 140 ribu, baru di Pelabuhan Bajoe Rp 160 ribu. Jadi diturunkan menjadi Rp 140 ribu," ungkap Jamaluddin.

Lanjut dia, banyak menganggap rapid antigen mahal sehingga genose digunakan karena lebih murah. Hanya Rp 40 ribu.

"Sebenarnya untuk membantu masyarakat lebih murah karena rapid antigen lebih mahal," bebernya. 

Salah satu BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia telah survei untuk genose dari awal, tapi tidak memenuhi kuota dan alatnya susah. Begitu pun dengan Kimia Farma.

"Kimia Farma  tidak langsung berlakukan genose karena menunggu lisensi dari Universitas Gajah Mada. Kemarin malam baru keluar. Jadi hari ini baru diberlakukan genose," ucapnya.

Namun, dalam pelaksanaan tadi  keributan. Beberapa calon penumpang hasil genose positif.

Sebab, sebelum pemeriksaan mereka ada yang merokok, makan dan minum 30 menit sebelum diperiksa. Padahal hal tersebut tidak boleh dilakukan.

 Jadi terpaksa harus mengambil rapid antigen karena KKP tak ingin validasi  surat keterangan bebas Covid-19 jika positif.

"Banyak yang makan, minum dan merokok sesaat sebelum diperiksa. Makanya hasil positif," tandasnya.

Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved