Larangan Mudik
Hari Terakhir Larangan Mudik, Total Penumpang Bandara Sultan Hasanuddin 24.848 Orang
Bandara Sultan Hasanuddin terpantau ramai pada hari terakhir peniadaan mudik, Senin (24/05/21).
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Bandara Sultan Hasanuddin terpantau ramai pada hari terakhir peniadaan mudik, Senin (24/05/21).
Pantauan tribunmaros.com, banyak penumpang yang lalu lalang memenuhi sudut bandara.
Area Check-In pun terlihat sama ramainya, penumpang mengantre untuk mendapatkan giliran.
Stakeholder Relation Manager Angkasapura I, Iwan Risdianto mengatakan, jumlah penumpang pada hari terakhir peniadaan mudik sebanyak 24.848 orang
"Jumlah penumpang hari terakhir peniadaan mudik sebanyak 24.848 orang, terdiri dari 12.686 kedatangan, 6.566 keberangkatan dan 5.596 transit," jelas Iwan.
Sementara untuk total kargo mencapai 166 ton.
Pergerakan pesawat 235, terdiri atas 118 kedatangan dan 117 keberangkatan.
Jumlah tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya.
Pada hari Minggu (23/05/21) jumlah penumpang sebanyak 27. 531, sementara 186.929 kg dan pergerakan pesawat 238.
Sabtu (22/05/21) jumlah penumpang sebanyak 25.675, kargo 230.428 kg dan pergerakan pesawat 231.
Jumat (21/05/21) jumlah penumpang sebanyak 25.232, kargo 263.395 kg dan pergerakan pesawat 251.
Walaupun terjadi penurunan, namun bandara masih terpantau padat oleh penumpang.
Untuk menghindari adanya penularan Covid-19 di kalangan penumpang, Angkasa Pura menjadikan protokol kesehatan sebagai prioritas utama.
"Protokol kesehatan menjadi prioritas utama kami sebagai penyedia pelayanan bandara," Katanya kepada tribuntimur.com melalui WhatsApp.
Ia pun menegaskan kepada seluruh penumpang agar menunjukkan surat keterangan negatif hasil tes RT PCR yang sampelnya diambil 3x24 jam.
Untuk RT Antigen yang sampelnya diambil maksimal 2x24 jam.
Dan Tes Genose C19 yang sampelnya diambil maksimal 1x24 jam.
Untuk membantu menegakkan penerapan protokol kesehatan, Angkasa pura telah membentuk satuan tugas (satgas).
Petugas gabungan yang bertugas membantu menegakkan protok kesehatan tersebut terdiri dari TNI, Avsec dan stakeholder Bandara.
Mereka akan dibagi dan ditempatkan di area keberangkatan dan kedatangan penumpang.
Apabila ada penumpang yang ketahuan melanggar akan langsung ditegur oleh pihak keamanan dan anggota TNI yang sedang berjaga.