Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPK

Novel Baswedan Bongkar Peran Ketua KPK Firli Bahuri Dalam TWK Hingga 75 Pegawai Tak Lolos

Novel Baswedan menyampaikan Ketua KPK Firli Bahuri paling ngotot untuk laksanakan Tes Wawasan Kebangsaan untuk pegawai KPK.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Penyidik Novel Baswedan pun mengungkapkan Ketua KPK Firli Bahuri paling ngotot untuk menghadirkan tes wawasan kebangsaan atau TWK KPK. Hal itu dia sampaikan dalam Youtube Karni Ilyas dikutip Tribun, Minggu (23/5/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM- Jurnalis senior Karni Ilyas menanyakan siapa yang berkepentingan untuk tidak meloloskan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Baik, tadi ada pertanyaan saya yang tertunda. Kalau tidak urusan radikal, atau tidak ada urusannya Taliban yang menyebabkan adanya pembersihan. Itu kepentingan siapa?” Tanya Karni Ilyas dikutip Tribun Timur, Minggu (23/5/2021).

Penyidik Novel Baswedan pun mengungkapkan Ketua KPK Firli Bahuri paling ngotot untuk menghadirkan tes wawasan kebangsaan atau TWK KPK.

“Itulah yang harus diusut Bang Karni, yang jelas yang paling ngotot bisa dilaksanakan itu adalah Pak Firli Bahuri, apakah Pak Firli Bahuri ada kepentingan sendiri, saya ngga tahu,” katanya menjawab pertanyaan Karni Ilyas.

Novel Baswedan pun menyampaikan, proses TWK KPK terlalu banyak kejanggalan.

Baca juga: Pertanyaan Kontroversi TWK KPK Pilih Pancasila atau Kitab Suci Dibongkar Novel Baswedan

“Idealnya memang harus diaudit harus dilakukan investigasi dengan serius. Makanya, kami melapor ke ombudsman, supaya ombudsman bisa melakukan investigasi dan pemeriksaan terlalu mendalam,” kata Novel Baswedan.

Mantan perwira menengah Polri ini menganggap terlalu banyak mal administrasi.

“Ada tindakan sewenang-wenang mencampur adukkan kewenangan. Semoga ini tak terjadi di kemudian hari,” kata Novel Baswedan

Kemudian, Karni Ilyas kembali bertanya, ada tidak kecurigaan TWK KPK yang tak meloloskan 75 pegawai melibatkan kasus besar?

“Saya juga menduga itu, kami tak menyampaikan kemana-mana, kami memulai membicarakan fakta-fakta yuridis karena saya khawatir ada sisi subjektifitas ketika dilakukan audit dan investigasi,” katanya.  

“Apakah ini terkait dengan kasus yang ditangani, saya menduganya terkait.”  

Novel Baswedan juga menyinggung kasus korupsi Rp100 triliun.

“Sebetulnya kasus-kasus besar memang banyak kami tangani. Dugaan korupsi Rp100 T adalah kasus bansos yang sudah ada, nilai kontraknya kurang lebih segitu,” katanya.

Baca juga: Isu Anies Dapat Hadiah Rumah Mewah, DS: Supaya Jangan Terjadi Fitnah,Mungkin KPK Bisa Bantu Selidiki

Dua Pimpinan Ingin 75 Pegawai Dipecat

Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sujanarko mengungkap ada dua pimpinan yang percaya diri 75 pegawai tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dapat dipecat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved