Tribun Bone
Pemprov Sulsel-FK Unhas Rapid Antigen Gratis Guru dan Siswa di Sekolah Islam Athirah Bone
Pemprov Sulsel-FK Unhas Rapid Antigen Gratis Guru dan Siswa di Sekolah Islam Athirah Bone
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG TIMUR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK-UH) membuka layanan pemeriksaan swab antigen gratis.
Kali ini layanan pemeriksaan rapid antigen gratis dilakukan di Sekolah Islam Athirah Bone yang beralamat di Kelurahan Punyala, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Sabtu (22/5/2021).
Total ada 207 orang dilakukan pemeriksaan, terdiri 180 siswa dan 27 guru.
Penanggung jawab kegiatan, Prof Andi Asadul Islam mengatakan pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka mendukung pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 di wilayah Sulsel.
Menurut dia, perlu upaya konsisten dan semakin ketat agar kasus Covid-19 bisa ditekan, serta menghindari lonjakan kasus.
"Kita inginkan tidak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan. Kita harap Sulsel bisa bebas dari Covid-19," harapnya.
Dengan begitu, kata dia, aktivitas yang terganggu selama pandemi Covid-19, bisa bangkit kembali.
Terutama sektor perekonomian, pendidikan dan sektor lainnya.
Dikatakan Prof Andi Asadul, layanan pemeriksaan rapid antigen secara gratis akan terus dilakukan.
Pemprov Sulsel bersama FK-UH akan berusaha memfasilitasi seluruh pihak yang butuh layanan rapid antigen gratis.
“Kami akan terus berusaha penuh memfasilitasi pihak yang membutuhkan screening Covid-19 di wilayah Sulsel,” tuturnya.
Sementara Kepala SMP Islam Athirah Bone, Nuraeni mengaku sangat mendukung program pemeriksaan rapid antigen gratis yang dilakukan Pemprov Sulsel bersama FK-UH.
"Kami ucapkan terima kasih kasih atas layanan diberikan. Ini sungguh sangat membantu," ucapnya.
Sebab untuk melakukan pembelajaran sekolah tatap muka diwajibkan guru dan siswa di rapid antigen dengan hasil non-reaktif.
"Apa yang dilakukan ini sangat membantu proses pembelajaran tatap muka. Sebagaimana disampaikan, guru dan siswa harus di tes rapid antigen agar belajar tatap muka," tuturnya.(*)
Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar