Hamas
Sosok Mohammad Deif Panglima Perang Hamas Berkali-kali Selamat, Paling Ditakuti Israel
Sosok Mohammad Deif panglima perang Hamas berkali-kali selamat dari serangan, paling ditakuti Israel.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Mohammad Deif panglima perang Hamas berkali-kali selamat dari serangan, paling ditakuti Israel.
Palestina memang tak memiliki militer seperti negara-negara lainnya.
Namun kekuatan sayap militer gerakan militan Palestina Hamas menjadi momok tentara Israel.
Yang paling ditakuti oleh Zionis Israel adalah Brigade Al Qassam yang beroperasi di Jalur Gaza.
Dan selama ini hanya Hamas lah yang mampu melawan militer Israel yang diklaim paling tangguh dengan persenjataannya yang canggih.
Baru-baru ini Brigade Al Qassam menembakkan roketnya ke wilayah Israel yang menyebabkan kehancuran di wilayah itu kendati sebagiannya dapat ditangkis oleh sistem pertahanan Iron Dome.
Serangan demi serangan yang dilancarkan Brigade Al Qassam telah memunculkan banyak pertanyataan bagi Israel, siapakah sosok sentral di balik serangan itu.
Brigade Al Qassam sebetulnya adalah para mujahidin terlatih yang siap jadi martir untuk mempertahankan Tanah Air dari penindasan Yahudi.

“Brigade Al Qassam melancarkan serangan rudal ke musuh di Yerusalem sebagai respons atas agresi terhadap kota suci, juga penganiayaan terhadap orang-orang kami di Sheikh Jarrah dan Masjid Al Aqsa," kata Juru Bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaida, dikutip dari laman web Brigade Al Qassam, Jumat 14 Mei 2021.
Mula-mula dibentuk oleh Izz Ad Din (Izzudin) Al Qassam, seorang pendakwah di Palestina.
Pada 1930 dia mengorganisasi dan mendirikan Al Kaff Al Aswad (Black Hand), organisasi militan yang menentang zionisme dan pemerintaah Inggris-Prancis di Levant.
Ketegangan Israel dan Palestina yang belakangan meningkat kembali mencuatkan tanda tanya siapa sebenarnya sosok komandan perang Hamas yang kini dipimpin Mohammad Deif.
Sosok Mohammad Deif
Mohammad Deif terlahir dengan nama Mohammed Diab Ibrahim al-Masri, Deif menjadi orang paling dicari Israel selama 26 tahun terakhir sejak 1995.
Dia diburu karena keterlibatannya dalam bom bunuh diri, pembunuhan dan penculikan terhadap tentara Israel: musuh nomor satu rakyat Palestina.