Tribun Bisnis
Pendapatan Indosat Ooredoo Tumbuh 12,6% di Kuartal I
Segmen bisnis seluler merupakan kontributor terbesar pendapatan Indosat dengan porsi 82,3 persen.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo membukukan kenaikan pendapatan sebesar 12,6 persen menjadi Rp 7,35 triliun di kuartal I tahun 2021.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo membukukan Rp 6,52 triliun pada periode sama tahun 2020.
Demikian disampaikan President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama.
Ia mengatakan, kenaikan pendapata ini didorong pendapatan seluler yang tumbuh 12,5 persen year on year (yoy), dari Rp 5,37 triliun menjadi Rp 6,05 triliun.
Segmen bisnis seluler merupakan kontributor terbesar pendapatan Indosat dengan porsi 82,3 persen.
"Pertumbuhan yang terjadi dipacu pendapatan dari layanan data yang meningkat 21,2 persen yoy, dari Rp 4,4 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp 5,33 triliun pada kuartal I-2021," ujarnya.
Kemudian, pendapatan dari bisnis MIDI (Multimedia, Komunikasi Data, Internet) meningkat 15,8 persen yoy menjadi Rp 1,17 triliun.
Sementara pendapatan dari bisnis telekomunikasi tetap justru turun 7,1 persen yoy menjadi Rp 133,68 miliar.
Dari segi bottom line, sepanjang tiga bulan pertama 2021, Indosat mencatatkan laba bersih Rp 172,16 miliar.
Ini berkebalikan dengan periode sama 2020 ketika Indosat membukukan rugi bersih sebesar Rp 605,61 miliar.
"Kinerja positif pada bottom line ini disebabkan oleh adanya penurunan pada sejumlah beban," ucapnya.
Sebut saja beban karyawan yang berkurang 49,4 persen yoy menjadi Rp 451,74 miliar dan beban keuangan yang berkurang 8,5 persen yoy menjadi Rp 660,73 miliar.
Selain itu, Indosat juga mencatatkan penurunan rugi selisih kurs sebesar 97,6 persen yoy, dari Rp 147,5 miliar menjadi Rp 3,53 miliar.
Ia menambahkan, total aset Indosat sepanjang Januari-Maret 2021 hanya naik tipis 0,2 persen yoy menjadi Rp 62,89 triliun.
"Ini sejalan dengan liabilitas yang turun 0,2 persen yoy menjadi Rp 49,75 triliun dan ekuitas yang tumbuh 1,8 persen yoy menjadi Rp 13,15 triliun," tuturnya.