Hari Kebangkitan Nasional
Ingat 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Ini 5 Tokoh Perintis yang Paling Berjasa
Dari pergerakan kaum pemuda, bangsa Indonesia bangkit melawan penjajahan Belanda, sehingga 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional
Ia pun diberi sekop kekuasaan yang lebih kecil yakni memimpin Budi utomo untuk Jakarta saja.
Namun, momentum ini ia manfaatkan untuk menyelesaikan studinya di bidang kedokteran.

Ia pun tak banyak muncul dalam gerakan atau organisasi seperti sebelumnya, karena selama 8 tahun bertugas sebagai dokter di sejumlah wilayah di Indonesia, tidak hanya Jawa.
Di sanalah, Soetomo mulai berpikir tentang ideologi yang ditawarkan oleh Wahidin, "kebangkitan Jawa", namun ia mengobarkan bendera yang lebih besar, yakni "kebangkian Indonesia".
Ia berangkat ke Belanda untuk kembali berkuliah, di sana ia tergabung dengan organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) dan sempat menjabat sebagai ketua.
Organisasi yang semula bergerak di ranah sosial perlahan menjadi organisasi politik yang semakin radikal.
Mereka merumuskan konsep nasionalisme Indonesia secara jelas dan rinci.
4. RM. Soewardi Soerjoningrat
Soewardi Soerjoningrat adalah pemuda radikal asal Istana Pakualaman yang menjadi politisi kebudayaan nasionalis konservatif.
Ia kemudian pindah ke Bandung dan bergabung bersama Douwes Dekker di De Express sebagai editor.
Salah satu tulisan Soewardi Soerjoningrat yang paling populer berjudul Als ik eens Nederlander was yang berarti Seandainya Saya Orang Belanda.

Tulisan itu terbit pada tahun 1913 sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Hindia Belanda yang merayakan 100 tahun bebasnya Belanda dari Jajahan Inggris.
Namun mereka melakukan perayaan tersebut di tanah jajahannya, Hindia Belanda (Indonesia).
Artikel berbahasa belanda itu kemudian oleh Soewardi Soerjoningrat diterjemahkan ke bahasa Melayu sehingga banyak orang pribumi memahami apa substansi yang disampaikan.
Dianggap berbahaya, Soewardi Soerjoningrat pun diasingkan keluar dari Hindia Belanda ke Belanda selama 5 tahun.