Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulbar

Masih Ada Lewat Jalur Tikus Masuk Sulbar Hingga Bayar Rp 100 Ribu

Pos penyekatan larangan mudik Idulfitri 1442 pasca lebaran di perbatasan Sulbar - Sulsel, Paku, Kecamatan Binuang, Polman, masih dijaga ketat

Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
Polres Polman
Suasana penjagaan pos penyekatan di perbatasan Polman - Pinrang dijaga ketat polisi bersenjata laras panjang 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Pos penyekatan larangan mudik Idulfitri 1442 hingga lima hari pasca lebaran di perbatasan Sulbar - Sulsel, Paku, Kecamatan Binuang, Polman, masih dijaga ketat oleh aparat, Selasa (18/5/2021).

Bahkan polisi dengan senjata laras panjang disiagakan menjaga perbatasan agar lalu lintas orang tak bebas keluar masuk di wilayah Sulbar.

Puluhan kendaraan terpaksa harus memutar balik karena tidak memiliki izin atau syarat melakukan perjalanan.

Adapun pelaku perjalanan dari Sulsel yang dibiarkan masuk di Sulbar harus menjalani swab antigen

Kapolres Polman AKBP Ardi Sutriono sebelumnya mengatakan, penjagaan ketat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 klaster libur lebaran.

“Sesuai intruksi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, peraturan Kemendagri, Peraturan Menteri Perhubungan dan BNPB, itu saja kami lakukan, siapapun yang melintas di perbatasan Sulbar kecuali ASN, TNI, dan sebagainya yang tertera dalam peraturan harus menunjukkan surat jalan dan surat keterangan mau kemana dan sebagainya,"kata Ardi Sutriono.

Di pos penyekatan, petugas memeriksa mulai dari KTP pengguna kendaraan, keterangan rapid test antigen hingga SIM pengguna jalan.

Pengendara yang tidak dapat menunjukkan surat yang dipersyaratkan seperti rapid test, surat jalan dan sebagainya,terpaksa diminta untuk putar balik.

Penyekatan di perbatasan Pinrang-Polman akan berlangsung sampai 24 Mei 2021.

Meski Kapolres Polman sudah menegaskan akan menjaga seluruh jalur alternatif atau jalur tikus masuk ke Sulbar, tapi kenyataannya masih banyak pengendara yang lolos lewat jalur tikus.

Seorang sopir angkutan umum dari Parepare tujuan Sulbar yang tak mau menyebut namanya, mengaku bisa lolos masuk wilayah Polman tapi harus membayar Rp 100 ribu satu kali lewat.

"Bisa lewat jalan tikur tapi harus bayar Rp 100 ribu,"kata sumber tribun-timur.com.

Dia mengaku memilih lewat jalur tikus dan rela mengeluarkan isi dompet dari pada lewat pos penyekatan tapi disuruh putar balik.

"Kalau bukan putar balik, semua penumpang harus swab, jadi lebih baik lewat disitu (jalur tikus) jangan sampai kita lewat pos kemudian diswab, jika ada positif satu orang semua kita di tahan. Jadi ribet kan. Apalagi penumpang juga bayar Rp 50 ribu kalau diswab di pos," tuturnya.

Dia mengaku dijalur tikus tersebut sesekali ada polisi yang tampak berjaga. Namun dia tidak menyebut kepada siapa menyetor Rp. 100 ribu satu kali lewat agar bisa keluar masuk Sulbar.

"Polisi disana ada menjaga, tapi tapi ada juga warga, malahan tadi hampir ribut-ribut karena ada sopir tidak mau bayar,"pungkasnya.

Kasat Lantas Polres Polman AKP Adrian Kopong saat dikonfirmasi via telepon selular mengaku baru mengetahui hal tersebut.

"Kami akan monitor informasi itu, terima kasih informasinya, kemungkinan masyarakat yah. Kalau kami itu menjaga di dekat jembatan timbang, kalau jalan tikus itu kami belum tahu persis juga,"kata AKP Adrian.

Dai meminta para sopir angkutan untuk melaporkan ke Polsek atau Polres jika dianggap meresahkan.

"Tapi bagus bisa langsung dengan Pak Kapolsek Binuang yang punya wilayah, kebetulan saya duduk sama-sama ini,"tuturnya.

Kapolsek Binuang, Ipda Andi Palloge juga mengaku akan menindak lanjuti informasi tersebut.

"Jelas itu menyalahi aturan pak. Kalau bisa dibuktikan, tolong sumber bapak melaporkan, jadi perlu dicek kebenarannya siapa yang melakukan itu,"kata Ipda Andi Palloge via telepon Kasat Lantas.

Jika yang melakukan adalah oknum polisi, Ipda Andi Palloge menegaskan akan menindaki dan akan memanggil oknumnya.

"Kalau anggota kami di Polsek Binuang pasti kami tindaki, makanya perlu dicek kebenarannya,"tuturnya.

Dia juga mengaku tidak mengetahui jalur tikut tersebut, apalagi baru bertugas satu bulan terakhir di Polsek Binuang.

"Kami akan cek apakah jalur tikus itu masuk wilayah Polman atau Pinrang. Sampai sekarang kami juga belum menerima laporan, Insyaallah saya akan selidiki, kebetulan saya baru satu bulan disini jadi belum menguasai betul jalan-jalan tikus yang seperti bapak katakan, saya mohon bantuan dan kerjasamanya menginformasikan,"tuturnya.(tribun-timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved