Bulog
Siap-siap! Bulog Segera Jual Beras dengan Harga Murah
Perum Bulog mencatat cadangan beras hingga saat ini mencapai 1,39 juta ton, di mana 412 ribu ton berpotensi mengalami kerusakan
TRIBUNTIMUR.COM - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mencatat cadangan beras hingga saat ini mencapai 1,39 juta ton, di mana 412 ribu ton berpotensi mengalami kerusakan karena sudah terlalu lama disimpan sejak tahun 2018.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, pihaknya telah mengajukan usulan ke pemerintah untuk penanganan 412 ribu ton beras tersebut saat rapat koordinasi terbatas antar kementerian dan lembaga.
"Sudah dua kali dirapatkan di rakortas untuk penanganan beras yang sudah menahun ini, yang masih bisa digunakan. Salah satunya dijual dengan diturunkan harganya," papar Buwas saat RDP dengan Komisi IV DPR di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (18/5/2021).
"Tapi dua kali rapat, belum ada keputusan untuk penanganan 412 ribu ton beras. Kan kalau kami jual Rp 8.300 (per kg) dan kami usulkan Rp 6.500, artinya ada penurunan supaya segera laku," sambung Buwas.
Bahkan Buwas mengaku sudah berkirim surat sebanyak tiga kali ke menteri terkait penanganan cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut, namun lagi-lagi belum mendapat jawaban yang pasti terkait penanganan 412 ribu ton beras.
"Sebenarnya ini sudah keputusan secara lisan Pak Presiden Jokowi menyampaikan segera ditangani, beliau setuju dijual lebih murah. Tapi kemarin jadi persoalan negara harus keluarkan selisih harga itu, kurang lebih Rp 740 miliar kepada Bulog, sehingga masih dicari jalan lain, jalannya apa? Belum tahu," papar Buwas.
Buwas berharap pemerintah segera mencari solusinya agar tidak kembali terjadi disposal besar seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu sebanyak 20 juta ton beras.
"Kami selalu berharap tidak ada lagi masalah disposal beras, karena ini justru merugikan negara dan Bulog. Nah ini ada potensi memang, saya harus terus terang potensi kerusakan beras di kemudian hari, mana kala beras CBP ini tidak segera digunakan," paparnya.
Perum Bulog mencatat cadangan beras untuk kebutuhan nasional hingga saat ini sudah mendekati 1,5 juta ton dan tidak perlu melakukan impor.
"Kami bisa menjamin sampai akhir tahun ini, khususnya Bulog tidak akan impor beras dari luar negeri karena kebutuhan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sudah terpenuhi," kata Buwas.
Hingga 17 Mei 2021, kata Buwas, stok beras Bulog mencapai 1.395.375 ton, yang terdiri dari 1.378.047 ton beras CBP dan 17.329 ton merupakan beras komersial.
Stok CBP 1,37 juta ton itu masih berada dalam batas aman yang ditetapkan pemerintah yaitu Bulog harus memiliki stok CBP antara 1 juta ton sampai 1,5 juta ton.
"Kami masih mungkin menyerap sampai Juni karena ada sisa panen bulan Mei ini, sehingga bertambah jumlahnya," paparnya.
Buwas menyebut, panen raya juga akan terjadi pada Agustus hingga September 2021, dan Bulog akan kembali melakukan penyerapan untuk memenuhi stok beras.
"Sehingga apa yang ditetapkan pemerintah tentang CBP 1,5 juta ton beras, sebenarnya sudah terpenuhi," ucap Buwas.