Mobilnya Pernah Tergelincir, Ketua DPRD Bulukumba Senang Zona Selamat Sekolah di Jalanjang Dikeruk

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Ketua DPRD Bulukumba H Rijal, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pihak balai yang telah melakukan penghapusan zona selamat sekolah atau zona merah.

Pasalnya zona merah yang berada di depan SDN 41 Matekko, di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang tersebut, kerap menjadi penyebab kecelakaan lalulintas atau Laka lantas.

Rijal membeberkan, bahwa dirinya juga pernah mengalami kecelakaan di lokasi tersebut.

Yakni truk pribadinya mengalami kecelakaan setelah tergelincir karena licinnya zona merah.

Dari informasi masyarakat, kata Rijal, sebelum adanya zona selamat sekolah, tak pernah terjadi kecelakaan di lokasi itu.

Namun setelah adanya zona merah, warga menjadi was-was saat musim penghujan tiba.

Bahkan, tambah Rijal, kerabatnya yang tinggal dekat dari sekolah sudah beberapa kali memperbaiki pagar rumahnya karena diseruduk kendaraan.

"Dulu tidak pernah (ada kecelakaan), tapi semenjak ada zona merah itu sering terjadi kecelakaan apalagi saat musim hujan, karena licin," kata H Rijal, Senin (17/5/2021).

"Alhamdulillah kita patut apresiasi (pihak balai), karena dari tahun lalu kita konsultasi ke pihak balai," tambahnya.

Tapi saat itu, lanjut dia, pihak balai dinilai masih menunggu petunjuk dari pusat, sehingga terlambat melakukan pengerukan.

Dari hasil peninjauan pihak balai, tambah Rijal, karet pada zona merah tersebut sudah kadaluarsa.

Selain, itu tidak ada juga rambu-rambu sebelum zona keselamatan tersebut, sementara tidak semua orang yang tahu bahwa ada zona merah di lokasi itu.

"Tidak semua orang tahu kan, apalagi ini jalan Trans Sulawesi. Jadi bukan hanya orang Bulukumba saja yang lewat disitu," tambahnya.

Zona Selamat Sekolah alias zona merah, di Kelurahan Jalanjang, Kelurahan Mariorennu, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), tepat di depan SDN 41 Matekko, kini mulai dikeruk.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, telah lama mendesak Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk mengeruk zona merah itu.

Pasalnya, keberadaan zona merah tersebut kerap menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas (Lakalantas).

Terakhir, sebuah mini bus terbalik akibat tergelincir akibat licinnya zona merah tersebut, Jumat (14/5/2021) lalu.

Namun, proses pengerukan telah dilakukan hari ini, Minggu (16/5/2021).(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi