Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulsel

Dinkes Sulsel Tahan Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547

Menurutnya, terkait progres vaksinasi Sinovac, guru sudah 51 persen, publik service 60 persen dan lansia 5 persen.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
(flickr)
Vaksin AstraZeneca 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah menghentikan sementara pendistribusian dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547 untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kadis Kesehatan Sulawesi Selatan, Muhammad Ichsan Mustari menilai itu bentuk upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin tersebut.

"Pemberhentian distribusi ke daerah khusus AstraZeneca batch CTMAV547. Batch itu ada di gudang vaksin kami sekarang. Sekitar 1.210 vial," kata Ichsan Mustari di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (17/5/2021).

1.210 vial setara 12.100 dosis. Dimana 1 vial sama dengan 10 dosis.

"Instruksinya, AstraZeneca batch CTMAV547 kita sementara tidak distribusikan, sambil menunggu tentu pemeriksaan lebih lanjut BPOM Pusat terkait dengan toksisitas dan sterilisasinya," tambahnya.

Menurutnya, itu bagian dari proses pengamanan.

"Kita tahu bahwa dalam pemberian vaksinasi pertama tentu langlah-langkah dijalankan, walaupun telah didistribusikan tetap pemeriksaan dilakukan, terus ada lagi langkah dilakukan untuk AstraZeneca ini," ujarnya.

"Sehingga untuk sementara tidak distribusikan, tidak jadi, pending sambil menunggu. Sekarang masih vaksin Sinovac," jelasnya.

Menurutnya, terkait progres vaksinasi Sinovac, guru sudah 51 persen, publik service 60 persen dan lansia 5 persen.

"Banyak dilaporkan tidak ada masyarakat yang divaksin saat Ramadan. Beberapa di kabipaten ada, tapi dosis kedua tidak ada penambahan," ujarnya.

"Toksisitas dan sterilitasnya masih perlu pemantauan kembali, dari langkah-langkah kita semua untuk lebih hati-hati kan ini bagian dari proses bagiamana vaksin diberikan secara aman," tambahnya.
Seperti diketahui, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada (26/4/2021) melalui skema Covax Facility/WHO.

Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Adapun terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap Kelompok tersebut dikarenakan tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.

Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya," kata Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran persnya, Minggu (16/5/2021).

"Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar," tambahnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved