AGH Sanusi Baco Wafat
Sebelum Meninggal, AGH Sanusi Baco Mimpi Bertemu Almarhum Putranya
Salah seorang keponakan AGH Sanusi Baco, Mardiah Said Baco, menceritakan kronologi meninggalnya ulama
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kepergian AGH Sanusi Baco untuk selama-lamanya menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sosoknya yang lemah lembut dan penuh kasih sayang membuat siapa pun yang mengenalnya terhanyut dalam suasana duka.
Salah seorang keponakan AGH Sanusi Baco, Mardiah Said Baco, menceritakan kronologi meninggalnya ulama Kharismatik tersebut.
Mardiah yang juga merupakan pembina dari pondok pesantren Nahdatul Ulum menyampaikan, sehari sebelum dibawa ke rumah sakit, beliau (Sanusi Baco) mengaku bertemu dan dipanggil oleh anaknya lewat mimpi.
"Abah sempat bertemu dengan anaknya, Arsyad yang sudah lebih dulu pergi (meninggal). Ia mengatakan Arsyad datang untuk menjemputnya," ucapnya kepada tribunmaros.com.
Setelah itu, lelaki berusia 84 tahun tersebut mulai mengeluhkan sakit pada bagian perutnya.
"Sebelum masuk RS, abah masih sempat ngobrol. Dia genggam tangan saya, dia mengeluh kalau perutnya sakit sekali," jelasnya.
Mendengar keluhan tersebut, pihak keluarga segera membawanya ke rumah sakit.
Mardiah pun membeberkan adanya firasat yang ia rasakan sebelum kepergiannya.
Firasat tersebut muncul setelah tangan Mardiah digenggam oleh anak kedua dari lima bersaudara tersebut
"Abah menggenggam tangan saya dengan erat, padahal kondisi tangannya sedang bengkak karena infus. Saat dia mengenggam tangan saya, disitu saya sudah merasa kehilangan," ucapnya.
Tak hanya itu, ketika ulama sepuh tersebut hendak dibawa ke rumah sakit, firasat lain kembali dirasakan oleh Mardiah.
"Saat abah didorong menuju rumah sakit, kita semua dibelakang mengikut. Dia menoleh, tapi tidak bicara sampai naik ke mobil,'' ucap Mardiah sambil menahan tangis.
Beberapa waktu sebelum kepergiannya, AGH Sanusi Baco juga berpesan kepada keponakannya tersebut agar menjaga hubungannya dengan sesama manusia.
"Abah berpesan sama saya, Habluminannas wa hablumminallah, jangan hanya menjaga hubungan dengan Allah saja, tapi juga dengan sesama manusia,"
Ia menjelaskan, apabila hubungan dengan manusia sudah baik, tantunya hubungan dengan Allah juga akan baik.