Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ratusan Anak Buah Anies Tak Mau Naik Jabatan, Denny Siregar: Apa karena Takut Bakal Dikorbankan?

Pegiat media sosial turut berkomentar soal ratusan anak buah Anies Baswedan yang tak mau naik jabatan.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumpulkan 239 ASN di lapangan Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (10/5/2021). Mereka dikumpulkan karena ogah mengikuti Instruksi Sekda DKI Jakarta soal seleksi terbuka JPT pratama atau jabatan eselon 2 di Pemprov DKI. (foto kanan). 

“Jadi artinya yang pertama ada daftar dulu nanti panitia seleksi yang akan menentukan mereka. Nah kalau 239 ini, mereka sama sekali tidak mendaftar karena instruksi namanya wajib dijalankan,” jelas Maria.

Anies Baswedan Kesal

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa kesal dengan sikap anak buahnya yang ogah mengikuti seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama tahun 2021.

Sebanyak 239 aparatur sipil negara (ASN) yang dinyatakan memenuhi persyaratan itu, kemudian dikumpulkan di lapangan Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (10/5/2021) siang.

Dalam pidatonya, Anies menyinggung soal adanya Instruksi Sekretaria Daerah (Insekda) tentang seleksi terbuka JPT pratama atau eselon 2. Namun sayangnya, ada 239 pejabat non administrator hang memenuhi persyaratan itu, justru tidak mendaftar seleksi terbuka.

“Di tempat ini kita berkumpul bersama-sama, saya ingin menegaskan kepada semuanya, ini bukan soal eselon 3, eselon 2, eselon 4, bukan. Ini soal organisasi kita Pemprov DKI harus bisa berjalan dengan kedisiplinan. Organisasi ini tidak mungkin bisa bekerja dengan baik jika tidak ada kedisiplinan,” kata Anies Baswedan kepada anak buahnya di Balai Kota DKI pada Senin (10/5/2021).

Anies menegaskan, instruksi yang dikeluarkan pimpinan sifatnya wajib diterapkan anak buah. Bila tidak bisa melaksanakan, maka tanggung jawab penerima instruksi adalah menyampaikan bahwa mereka tidak bisa melaksanakannya yang disertai alasan.

“Bukan cuma diam lalu berharap tidak diketahui, berharap tidak dianggap sebagai masalah. Itu namanya tindakan tidak bertanggung jawab,” jelas Anies.

Menurut Anies, seluruh ASN maupun kepala daerah dan wakil kepala daerah sekalipun harus taat rerhadap perintah konstitusi di dalam semua birokrasi.

Ketaatan kepada pemerintah menjadi penting dan bila perintah tidak bisa dilaksanakan maka laporkan tidak bisa dilaksanakan.

“Tapi bukan diam berharap tidak menjadi masalah. Ini yang dikumpulkan di sini (lapangan Balkot) adalah yang bermasalah,” ucap Anies.

“Malu sesungguhnya kita. Saya ingin sampaikan di sini kita malu sesungguhnya. Malu kenapa ada instuksi tidak dilaksnaakan,” tambah Anies.

Dalam pidatonya itu, Anies kembali berpesan agar semua ASN harus melaksanakan instruksi yang diberikan pimpinan. Anies menyebut, mereka beruntung pandemi Covid-19 ini membuat wajah mereka ditutupi masker, sehingga tidak dapat disaksikan oleh khalayak banyak.

“Beruntung bapak ibu sekalian pakai masker hari ini, tidak terlihat wajahnya. Coba kalau difoto bapak ibu, wajah bapak itu terekam sebagai pribadi yang tidak menjalankan instruksi,” imbuhnya.

Anies lalu membalikkan keadaan bilamana instruksi ASN yang bersangkutan diacuhkan oleh anak buahnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved