Perang Saudara Dalam Negeri Israel Ternyata Mengerikan, Wali Kota Lod: Lebih Buruk dari Rudal Gaza
Perang Saudara Dalam Negeri Israel Ternyata Mengerikan, Walikota Lod: Lebih Buruk dari Rudal dari Gaza
TRIBUN-TIMUR.COM - Kota Lod di Israel diumumkan dalam kondisi darurat buntut kerusuhan yang mengakibatkan 12 orang terluka.
Keputusan itu disampaikan langsung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah meninjau langsung pada Selasa waktu setempat (11/5/2021).
"Aksi anarki dari para perusuh ini jelas tidak bisa kami toleransi," tegas Netanyahu kepada awak media.
PM Israel yang akrab disapa Bibi itu berjanji bakal memulihkan ketertiban di kota berisi penduduk Yahudi dan Arab itu.
Semua berawal ketika ribuan orang berduka di Lod atas kematian pria Arab yang diduga ditembak oleh seorang Yahudi.

Media setempat memberitakan, massa kemudian bentrok dengan polisi. Setidaknya 30 kendaraan dan sinagoga dibakar.
Wali Kota Lod Yair Revivo, dilansir New York Post, menyebut kerusuhan itu sebagai 'perang sipil' atau 'perang saudara'.
"Tidak ada yang seperti ini dalam sejarah Israel. Perang saudara telah meletus di Lod," ungkapnya.
Bahkan Yair Reviv menyebut apa yang terjadi di wilayahnya lebih buruk dari serangan rudal Hamas dari Gaza.
"Anda tidak mengerti apa yang terjadi di sini. Ini lebih buruk dari rudal dari Gaza," katanya.
"Semua pekerjaan yang telah kami lakukan di sini selama bertahun-tahun sia-sia," pungkasnya.
Sementara itu, Pemerintah Israel sendiri mengutus pasukan paramiliter dari perbatasan Tepi Barat untuk ditempatkan di kota, dengan Netanyahu mengisyaratkan akan menerapkan jam malam.
Kota tersebut berlokasi sekitar 25 km dari Tel Aviv, yang menjadi target serangan faksi Palestina Hamas.
Kelompok itu mengeklaim menembakkan hingga 200 roket dari Gaza dan menyasar kota Tel Aviv maupun kawasan pinggiran.
Hamas mengeklaim serangan itu merupakan balasan setelah "Negeri Zionis" membombardir permukiman mereka.
Dari keterangan pemerintahan Netanyahu, mereka menyerang tempat yang diyakini sebagai basis komando Hamas.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com