Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idulfitri 1442 H

Nikmatnya Buras dengan Opor Ayam, Menu Wajib yang Ada di Pinrang Saat Lebaran

Buras dan Tumbu' adalah makanan khas bugis yang wajib ada saat lebaran. Biasanya dimakan bersama opor ayam. 

Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/NINING ANGREANI
Buras dan Tumbu makanan khas daerah Bugis yang harus ada saat lebaran 

TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Buras dan Tumbu' adalah makanan khas bugis yang wajib ada saat lebaran. 

Kedua makanan daerah itu biasanya dimakan bersama opor ayam. 

Kebanyakan orang, makan opor ayam bersama ketupat. 

Namun, lain halnya dengan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang lebih memilih makan opor ayam bersama Buras dan Tumbu'. 

Buras terbuat dari beras dan kemudian diberikan santan lalu dimasak hingga teksturnya seperti nasi. 

Kemudian dibungkus menggunakan daun pisang. 

Bentuknya pipih dan dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan dengan diikat menggunakan tali rafia. 

Setelah itu direbus selama 4-5 jam. 

Sementara, Tumbu' terbuat dari beras ketan hitam ataupun putih. 

Cara masaknya pun sama dengan Buras. 

Hanya saja, Tumbu' harus dibentuk bulat memanjang sekitar 5-10 cm. 

Karena prosesnya yang memakan waktu lama, biasanya warga lebih memilih untuk memesan Buras dan Tumbu' di penjual ketimbang memasaknya sendiri. 

Salah satu warga Pinrang di Kecamatan Sawitto, Kabupaten Pinrang, Kartini mengatakan keluarganya selalu memesan Buras dan Tumbu' jika sudah mendekati lebaran. 

"Saya lebih memilih beli jadi, ketimbang membuatnya sendiri. Makan waktu banyak, belum lagi mau masak ayam dan lauk lainnya," kata Kartini kepada Tribunpinrang.com, Rabu, (12/05/2021). 

Ia mengatakan lebaran tidak lengkap, tanpa ada Buras dan Tumbu' di meja makannya. 

"Wajib ada. Tambah enak kalau di campur opor ayam," tuturnya. 

Kartini menuturkan lebih memilih Buras dan Tumbu' ketimbang ketupat.

"Kalau Buras dan Tumbu' itu gurih karena pakai santan. Kalau ketupat rasanya biasa," ucapnya. 

Sementara salah satu penjual Eni, di Teppo, Kabupaten Pinrang, mengatakan ia biasanya  mendapat pemesanan Buras sampai 200 ikat dan Tumbu' 150 ikat. 

Eni menuturkan tidak bisa lagi mengambil pesanan di atas jumlah tersebut. 

"Itu karena proses pembuatannya lama. Mulai dari beras didiamkan agar santannya meresap. Kemudian di masak, dibungkus, di ikat, lalu di rebus 4 sampai 5 jam," bebernya. 

Harga satu buras dibanderol Rp 3 ribu dan Tumbu' seharga Rp 5 ribu. 

"Ya, kalau pesanan yang diterima jumlahnya sampai begitu, bisa dapat uang satu juta lebih." imbuhnya. 

Sebagai informasi, Buras dan Tumbu' ini biasanya tersedia jika ada acara hajatan atau pesta pernikahan dan acara besar lainnya. 

Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved