Hari Raya Idul Fitri 2021
Ketua PAN Sulsel Ashabul Kahfi Tiadakan Open House, Azhar Arsyad: Saya Wajib Menerima Tamu
Kahfi khawatir jangan sampai momen kebersamaan Idulfitri jadi penyebaran Covid-19.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan (DPW PAN Sulsel) Ashabul Kahfi mempertimbangkan menunaikan salat idulfitri di lapangan pada Hari Raya Idul Fitri 2021 ini.
Pandemi Covid-19 yang belum berakhir menjadi pertimbangan bagi Anggota Komisi IX DPR RI itu.
Kahfi khawatir jangan sampai momen kebersamaan Hari Raya Idul Fitri 2021 jadi penyebaran Covid-19.
"Saya masih pertimbangkan salat idulfitri di lapangan," kata Kahfi kepada Tribun Timur, Kamis (13/5/2021).
Selama ini Ashabul Kahfi selalu menunaikan salat idulfitri di lapangan kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Kota Makassar.
Kahfi memang seorang politisi berlatar belakangan akademisi Unismuh Makassar.
Sebelum terjun ke dunia politik, Kahfi pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik Unismuh Makassar.
Namun sejak Idulfitri 1441 Hijriah 2020 tahun lalu Kahfi memutuskan salat Idulfitri di rumah.
"Sebelum pandemi biasanya saya salat ied di lapangan Kampus Unismuh Makassar," ujar Kahfi.
Kahfi juga memastikan tidak membuka open house pada Idulfitri 1442 Hijriah Tahun 2021 ini.
Ashabul Kahfi tidak ingin jika momen idulfitri nantinya menjadi potensi penyebaran Covid-19.
Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel itu hanya menerima silaturahmi terbatas antarkeluarga, kerabat, ataupun sahabat.
"Tidak ada open house silaturahminya terbatas saja," kata Kahfi.
Ashabul Kahfi meminta masyarakat untuk tidak mudik di tengah pandemi Covid-19 ini.
Pemerintah resmi melarang masyarakat untuk mudik Lebaran 2021.
Larangan mudik Lebaran 2021 berlaku mulai Kamis (6/5/2021) besok hingga Senin, 17 Mei 2021.
Kahfi mengajak masyarakat Sulsel untuk melihat niat baik larangan mudik ini demi mencegah munculnya serangan balik Covid-19 gelombang kedua.
Kahfi adalah anggota DPR RI yang membidangi kesehatan.
"Jangan sampai terjadi serangan balik Covid-19 gelombang kedua seperti yang terjadi di India saat ini," kata Kahfi kepada wartawan, Rabu (5/5/2021).
Kedua, Kahfi mengatakan, jika menggunakan pendekatan agama, jauh lebih baik menghindari mudarat, daripada mengambil manfaat.
Menurutnya, mudik tentu saja besar manfaatnya, menyambung silaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman.
"Tapi potensi mudaratnya bisa jadi, jauh lebih besar. Bukannya membawa manfaat, malah bisa saja kita pulang kampung membawa petaka," ujar Kahfi.
Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan, banyak cara menyambung silaturahmi.
Seperti perangkat teknologi sekarang sudah cukup canggih untuk melepas kerinduan dengan keluarga di kampung.
Kahfi menyadari, yang tidak bisa diwakili adalah kenikmatan hidangan lebaran di kampung.
"Tapi, anggap saja itu pengorbanan yang harus ditempuh sementara, demi keselamatan bersama," ujar Kahfi.
Kahfi mengatakan, tidak mudik adalah bentuk rasa cinta untuk orang-orang di kampung halaman.
"Jadi saya mengimbau masyarakat Sulsel, mari kita patuhi aturan yang dibuat pemerintah, Insyaallah demi kemaslahatan bersama," tandas Kahfi.
Pemerintah telah secara resmi melarang mudik Lebaran 2021 selama 6 Mei 2021 atau pekan depan hingga 17 Mei 2021.
Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona, yang kasusnya umum naik saat libur panjang.
Adapun, larangan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
Seluruh moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, tak melayani penumpang mulai tanggal 6-17 Mei 2021.
Aturan tersebut dibuat untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Sulawesi Selatan (DPW PKB Sulsel) Azhar Arsyad berencana salat id di rumah pada Idulfitri 1442 Hijriah tahun 2021 ini.
Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat Azhar Arsyad tetap salat id di rumah.
"Sepertinya salat id di rumah," kata politikus berlatar belakang pesantren ini.
Azhar Arsyad juga memastikan tetap membuka open house pada Idulfitri kali ini.
Sebab, bagi Ketua Fraksi PKB DPRD Sulsel itu menerima tamu adalah hal wajib baginya. Termasuk di momen Idulfitri 1442 Hijriah ini.
"Soal open house tetap buka karena buat saya wajib menerima tamu," ujarnya.(*)