Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Maros

Proyek Rel Kereta Api Sulsel Ditarget Selesai Akhir 2021, Aras: Dananya Sudah Siap

keseriusan instansi terkait melakukan tugasnya masing-masing sangat mempengaruhi kelancaran pembangunan tersebut.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/NURUL HIDAYAH
Anggota Komisi V DPR RI dari P3, Muhammad Aras 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Pembangunan rel kereta api Pare-pare-Makassar, Sulsel, terus digenjot.

Mengingat penyelesaiannya ditarget akhir tahun 2021 ini.

Anggota Komisi V DPR RI dari PPP, Muhammad Aras kepada wartawan mengatakan, keseriusan pemerintah untuk menuntaskan pembangunan kereta api di Sulsel ini dengan menggenjot pembangunannya.

Ia juga mengungkapkan anggaran untuk pembangunan kereta api sudah disiapkan.  

Menurutnya, keseriusan instansi terkait melakukan tugasnya masing-masing sangat mempengaruhi kelancaran pembangunan tersebut.

Selaku anggota DPR RI, Aras telah beberapa kali memberikan peringatan kepada menteri dan presiden untuk memaksimalkan pekerjaan yang telah diberikan kewenangan.  

Diakuinya pembangunan rel kereta api ini telah beberapa kali tertunda.

Oleh karena itu, Presiden langsung memerintahkan seluruh stafnya untuk mengawasi secara langsung.

"Jadi wadahnya ini bukan lagi ada DPR saja, tapi presiden sendiri sudah memerintahkan seluruh jajarannya untuk turun ke lapangan dan memaksimalkan pekerjaannya. Jangan sampai ini terus tertunda pengerjaan dan pembangunannya," katanya kepada tribunmaros.com.

Berdasarkan hasil evaluasi di DPR RI, banyak masukan dari tokoh masyarakat terkait masalah pembebasan lahan. 

"Karena itu kami perintahkan kepada BPN dan Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN)  bekerja 24 jam untuk menuntaskan masalah itu," jelasnya.

Aras menjelaskan, terkait masalah keterlambatan pembayaran oleh LMAN pun tidak bisa disalahkan, karena pada dasarnya, lembaga ini harus betul-betul melakukan verifikasi data yang akurat terkait masalah pembayaran. 

"Jangan sampai ada tindakan yang salah dalam melakukan pembayaran lahan. Makanya disini ada sedikit kelambatan, karena harus betul-betul di verikasi," jelasnya. 

Sebelumnya,  Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Jumardi menjelaskan, pengadaan lahan rel kereta api sudah mencapai 68,42 persen. Jumlah bidang keseluruhan di Maros yang terkena pembebasan lahan rel kereta api sebanyak 855 bidang.

Lebih lanjut kata dia ada sebanyak 392 bidang tanah sudah terbayar secara langsung dan 193 bidang yang dititipkan di Pengadilan Negeri (PN). 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved