Harga Gabah di Pinrang Anjlok, Kini Hanya Dijual Rp 4.200 Per Kilogram

TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO -  Harga gabah di Kabupaten Pinrang anjlok.

Hal itu dikarenakan proses penjualan atau penyerapan beras oleh bulog terkendala. 

Diketahui, gudang penyimpanan bulog penuh dan berdampak pada harga gabah yang terjun bebas. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang, Andi Tjalo Kerrang mengatakan, kondisi panen padi di Kabupaten Pinrang hingga saat ini sudah mencapai sekitar 80 persen. 

Sedangkan  harga gabah pada bulan Mei ini mengalami penurunan. 

"Bulan April harga gabah Rp 4.500 per kilogram. Pada Mei menjadi Rp 4.200 per kilogramnya," kata Andi Tjalo saat dihubungi, Sabtu, (08/05/2021). 

Menurutnya, anjloknya harga gabah disebabkan karena rendahnya penyerapan beras oleh bulog. 

"Gabah di gudang-gudang pengusaha penggilingan padi juga menumpuk," bebernya. 

Selain itu, faktor lain dikarenakan hujan. Namun kata Tjalo, faktor paling mendasar adalah bulog tidak melakukan pembelian. 

"Dikarenakan gudang penuh atau sudah tidak ada tempat lagi," ucapnya. 

Ia mengaku, di tingkat penggilingan harga beras cuma Rp 7.800 per kilogramnya. 

Kasubdipre Bulog Parepare, Asrul Tallamma, membenarkan jika daya serap bulog rendah. 

"Tugas bulog adalah menjaga stok ketahanan pangan nasional hingga 1 juta ton. Sekarang stok sudah mencapai 1,3 juta ton beras," bebernya. 

Menurutnya, hal itulah penyebab sehingga daya serap bulog akhir-akhir ini sangat rendah karena terkendala pada penyalurannya. 

"Peyaluran bulog hanya ada pada stabilitas harga. Sehingga untuk menyerap beras-beras dari Pinrang saat ini perlu dilakukan penambahan gudang," ucapnya. 

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang, A.Pallawagau Kerrang mengharapkan bulog terlebih dahulu memprioritaskan beras dari Pinrang untuk diserap dengan memanfaatkan sisa gudang yang ada. 

“Kalau memang ada gudang yang bisa dibenahi dan bulog kekurangan anggaran, saya kira Perpadi bisa bantu benahi," tutur Ketua Perpadi Provinsi Sulsel itu. 

Ia menambahkan, yang terpenting bagaimana beras dari Pinrang ini bisa terserap secepatnya. 

"Yang terpenting harga gabah kembali normal," ungkap legislator PKB itu. 

Sementara itu Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid mengharapkan supaya masalah ini segera dicarikan jalan keluar. 

Dikarenakan imbasnya akan dirasakan oleh para petani. 

“Saya kira Perpadi perlu melakukan komunikasi yang intens mengenai masalah ini. Agar bisa diselesaikan sebelum lebaran," imbuhnya. 

Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.