Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Women Talk

Andi Sugiarti Mangun Karim: Hambatan Perempuan di Sulsel adalah Kentalnya Budaya Patriarki 

Budaya Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama.

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/SUKMAWATI
Woman Talk 3 edisi mengusung tema Membangun Elektabilitas dan Kepercayaan Publik pada Aleg Perempuan. Event ini dipandu Junior Researcher Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP), Alfiana. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Komisi D, Fraksi PPP, Dra Haji A Sugiarti Mangun Karim MSi mengatakan, salah satu hambatan perempuan menunjukkan eksistensinya di Sulawesi Selatan (Sulsel) ialah masih kenyalnya budaya patriartki.

Demikian disampaikan saat saat menjadi narasumber di Woman Talk 3 edisi Jumat (7/5/2021).

Dipandu oleh Junior Researcher Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP), Alfiana dengan tema Membangun Elektabilitas dan Kepercayaan Publik pada Aleg Perempuan.

Disiarkan secara virtual di akun Youtube dan Facebook Tribun Timur.

Diketahui, Budaya Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama.

Laki-laki dalam budaya patriarki mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hal sosial hingga penguasaan dalam keluarga.

"Memang tak mudah diperhadapkan dengan hambatan, apalagi bagi perempuan. Karena kita di Sulsel masih kental budaya patriarki-nya," katanya.

Parahnya, keluarga bahkan kerap menjadi pemicu di internal.

Dimana, perempuan yang berkeinginan maju di legislatif misalnya selalu ditentang.

"Alasannya, masih ada laki-laki," ujarnya.

Padahal, bagi dia, meski adanya keterbatasan bukan berarti perempuan tidak bisa.

"Justru banyak perempuan yang mampu melewati keterbatasan itu. Dan itu bukti bahwa perempuan mampu selama ia punya komitmen," katanya.

Maka dari itu, perempuan perlu digodok agar punya rasa percaya diri yang tinggi.

Perempuan harus mampu membuktikan bahwa ia layak di parlemen dan mampu mengemban amanah dengan baik.

"Perempuan harus punya kapasitas dan tidak berhenti belajar. Harus punya strategi yang baik dan selalu hadir bagi mereka yang membutuhkan kita," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved