Sosok Polisi Aiptu Tomi Target Sebenarnya Nani si Pengirim Sate Beracun, Dikenal Berprestasi
Namun Aiptu Tomi tidak merasa memesan barang. Sehingga dia mengarahkan ojol untuk membawa pulang saja.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kisah cinta antara seorang anggota polisi bernama Aiptu Tomi dengan Nani Apriliani harus berakhir petaka dengan satu nyawa hilang.
Bocah bernama Naba Faiz Prasetya alias NFP (8) meregang nyawa setelah memakan sate beracun, yang seharusnya dikirim ke Aiptu Tomi dari Nani Apriliani.
Peristiwa ini berawal dari rencana Nani Apriliani mengirimkan sate ke Aiptu Tomi seorang polisi senior yang bekerja di Polresta Yogyakarta.
Yang ternyata sate itu sudah dibumbui racun potasium sianida pada bumbunya.
Nani menggunakan jasa driver ojol tapi tanpa melalui aplikasi.
Karena tak curiga sang drivel ojol bernama Bandiman pun mengantar sate beracun itu ke alamat rumah Aiptu Tomi.
Sesampai di alamat tujuan, Bandiman menghubungi Aiptu Tomi dan mengatakan ada kiriman.
Namun Aiptu Tomi tidak merasa memesan barang. Sehingga dia mengarahkan ojol untuk membawa pulang saja.
Si ojol lalu membawa pulang ke rumahnya untuk dipakai berbuka puasa.
Sate itu kemudian dimakan anak dan istri Bandiman.
Beberapa menit kemudian, anak Bandiman mengeluh jika bumbu sate terasa pahit.
"Pak pahit," ucap NFP.
Bandiman mengatakan bocah kelas IV sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen itu kemudian langsung muntah-muntah.
"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit. Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.
Karena panik Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat.