Tribun Bone
Pembangunan Masjid Songkok Recca di Bone Ditarget Rampung Tahun Ini
Pembangunan Masjid Songkok Recca di Kabupaten Bone Ditarget Rampung Tahun Ini
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Masjid Amirul Haq di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih tahap pembangunan.
Masjid ini berdiri di Jl Ahmad Yani, Kelurahan Jeppe'e, Kecamatan Tanete Riattang Barat.
Masjid ini dikenal dengan Masjid Songkol Recca. Pasalnya desain masjid ini menyerupai songkok recca yang merupakan songkok khas Bone.
Pantauan TribunBone.com Kamis (29/4/2021) sore, masjid masih tahap pengerjaan.
Kubah masjid yang bermodel songkok recca ini telah dicat dengan warga keemasan dipadu berwarna hitam.
Sementara bagian dalam masjid masih proses pengerjaan. Terlihat, beberapa pekerja mengerjakan dinding bagian dalam dan lantai dua masjid.
Untuk bagian luar masjid sudah rampung. Terlihat ukiran-ukiran di bagian luar masjid, tapi belum dicat.
Sekretaris pembangunan Masjid Amirul Haq, Yusuf mengatakan pembangunan masjid Amirul Haq sejak tahun 2017.
Saat ini pembangunannya telah mencapai 70 persen.
"Sementara masih pengerjaan. Ada diubah, ditambahkan Asmaul Husna untuk mempercantik," katanya melalui sambungan telepon Kamis (29/4/2021).
Kepala Dinas PSDA Bone ini menyampaikan, masjid ini dibangun tanpa menggunakan APBD. Murni melalui sumbangan orang-orang.
"Ketua Pembangunan Masjid, Andi Fahsar sampaikan jangan gunakan APBD. Kita patungan bangun masjid, ini juga sebagai tabungan di akhirat nanti," ucapnya.
Untuk dana yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid ia tidak bisa prediksi. Menurut dia, jika banyak sumbangan masuk, pihaknya akan lebih memperbagus masjid ini.
"Targetnya rampung tahun ini. Kalau ada sumbangan dan uang ada dilanjutkan lagi pengerjaannya, kalau tidak ada, berhenti lagi dikerja," sebutnya.
Bangunan masjid sengaja didesain menyerupai songkok recca sebab songkok recca menjadi identitas Bone dan kebanggaan masyarakat Bone.
"Songkok recca telah menjadi warisan budaya tak benda yang diakui oleh pemerintah pusat. Bahwa itulah hasil karya budaya Bone. Sebagai songko khas orang bugis pada umumnya," tuturnya.(*)
Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar