Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Munarman Ditangkap Densus 88

Munarman Cari Sendal saat Ditangkap Densus 88, EK: Mun, Sendal Lu yang Mana sih? Gue pusing nyarinya

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi turut berkomentar soal penangkapan Munarman oleh Densus 88.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Munarman cari sendal saat ditangkap Densus 88 (Istimewa) dan foto sendal serupa di depan masjid (istimewa). 

Salah satunya pegiat media sosial Eko Kuntadhi.

Munarman ( dan Eko Kuntadhi. Jawab Tudingan soal Baiat Pakai 2 Hadis, EK: Kayaknya Kalau Ditangkap Bakal Khatam Qur'an
Munarman dan Eko Kuntadhi.

Namun, yang dikomentari Eko Kuntadhi justru tentang sendal yang dicari Munarman.

"Mun, sendal lu yang mana sih? Gue pusing nyarinya...," tulis Eko Kuntadhi lewat akun Twitter @eko_kuntadhi, Rabu (28/4/2021) pukul 5.31 subuh.

Cuitannya disertai foto seseorang mencari sendalnya diantara puluhan sendal serupa di depan sebuah masjid.

Munarman Ditangkap Densus 88 terkait Terorisme

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/AT menangkap Pengacara Rizieq Shihab, Munarman, di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/04/2021) sekitar pukul 15:30 WIB. 

Dilansir dari Kompas TV, penangkapan Munarman diduga karena ia menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufaakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme, dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.

“Informasi yang kita terima hari ini hanya Munarman yang ditangkap. Sekarang yang bersangkutan dalam proses dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Saat ini sedang dilakukan penggeledahan di Petamburan,” demikian konfirmasi Kabagpenum Humas Polri, Kombes. Pol. Dr. Ahmad Ramadhan.

Sebelumnya pada awal bulan April 2021 ini, eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) itu sempat menyoroti aksi teror yang kerap dikaitkan dengan ormas FPI. 

Menurut Munarman, selain FPI sudah dibubarkan alias almarhum, pengkaitan tersebut dilakukan oleh pihak penguasa yang memiliki sumber daya untuk melakukan permainan mind control demi mengendalikan alam pikiran rakyat.

"FPI itu, secara entitas keormasan, sudah dibubarkan. Sudah almarhum. Ada kekuatan-kekuatan tertentu yang menginginkan opini publik mengarah kepada FPI sebagai kelompok pelaku (teror)," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.tv, Selasa (6/4/2021).

"Ini logikanya sama saja dengan meminta pertanggungjawaban atas pembunuhan 6 orang di KM 50 kepada kerajaan Majapahit," sambungnya. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin/ Kompas TV/ Eddward S Kennedy)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved