Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Kartini

Hari Kartini, Naoemi Octarina Resmikan Pojok Bermain Anak

Plt Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina meresmikan Pojok Bermain Anak dan Ruang Laktasi di Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Humas Pemprov Sulsel
Plt Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina meresmikan Pojok Bermain Anak dan Ruang Laktasi di Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak Provinsi Sulsel, Jl Mangkura Makassar, Rabu (2142021). 

TP PKK Sulsel Pokja 2 mereka memberikan kecakapan hidup dan keterampilan sehingga bisa produktif termasuk di masa pandemi. Mereka berhasil membuat mukena dan jilbab. 

"Alhamdulillah melalui bidang sosial IWAPI Sulsel. Mereka diberikan bantuan bahan keterampilan sehingga mereka bisa menghasilkan sebuah produk yang bisa dijadikan usaha di masa pandemi covid-19," sebutnya. 

Sumbangan lainnya dari IWAPI untuk anak-anak terampil ini terpilih 15 anak yang diberikan test untuk mengetahui kompetensinya berdasarkan sidik jarinya. Sehingga akan dipetakan potensinya, apakah ke seni, olahraga dan lain sebagainya.

Tim pengerak PKK Provinsi Sulsel bekerja sama dengan IWAPI Sulsel akan membuat suatu unit usaha di Sekolah Impian sehingga orang tua mereka yang tadinya tidak mengizinkankan anak-anaknya untuk sekolah dapat bersekolah. 

Sedangkan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Moh. Hasan Sijaya menyebutkan bahwa fasilitas pojok bermain anak dan ruang laktasi dari IWABA melalui BMPD kepada Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak Pemprov Sulsel.

Pemerintah Sulsel memberikan apresiasi atas pengembangan gerakan literasi yang dilakukan oleh berbagai pihak. Adapun gerakan literasi di Sulsel, pemerintah memulai dari anak-anak, kemudian masuk generasi muda.

Sejak usia dini, literasi harus dijadikan melengket di mind set anak. Sehingga amat sangat sulit bisa lupa. Karena di era saat ini terdapat gagdet atau alat gawai yang memiliki dampak maupun bahaya bagi anak.

"Karena hadirnya gadget mulai ada, tetapi dunia perpustakaan tidak bisa musnah, dampak gadget pada anak sangat luar biasa," ucapnya. 

Sehingga melihat fenomena yang terjadi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel mendorong dunia literasi bagaimana anak-anak.

"Anak-anak bisa mencintai buku, kalau dia sudah mencintai pasti dia akan senang membaca buku dan insyaallah dia akan tumbuh besar dan berkembang dalam setiap berkegiatan. Kalau kita lihat di negara Eropa, apapun bentuk kegiatanya di dalam tasnya minimal pasti ada satu buku," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Wanita Perbankan (IWABA) Irman Safitri, organisasi yang dipimpinnya juga mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial.

"Oleh karena itu, mewakili IWABA Sulsel mempersembahkan salah satu yang kita lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak melalui penyediaan pojok bermain anak dan ruang laktasi di perpustakaan ibu dan anak Provinsi Sulsel," sebutnya.

Hal yang mendasari menyediakan fasilitas di perpustakaan ini adalah perjuangan R.A Kartini. mengutip dari bukunya berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". 

"Disebutkan bahwa di tangan anaklah terletak masa depan dan di tangan ibulah tergengam masa depan itu. Sebagai ibu, kita bertanggung jawab menyiapkan generasi penerus dengan sebaik mungkin salah satunya dengan penyediaan fasilitas di perpustakaan ini," sebutnya.

Kedua, sangat menyadari bahwa bermain adalah hal yang penting dalam usia anak, termasuk dalam usia dini. Melalui bermain, anak-anak akan belajar untuk berpikir kreatif, melakukan interaksi sosial, mengembangkan dan mengelola emosi, mengasah keterampilan, dan belajar tentang dunia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved