Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis

Bumi Kebermaknaan (3): Menunda Adalah Trik Terbaik Mengontrol Amarah

Dalam penundaan itu, bisa saja kita merenungkan sesuatu yang berharga, atau sepatah kata masukan atau nasehat orang di sekitar kita.

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Prof Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin 

Oleh:
Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Apa yang anda lakukan kalau anda marah pada seseorang yang ada di depan Anda?

Anda langsung mengatai atau langsung menyemprotnya? Bagaimana kalau yang anda mau marahi bukan orang sembarangan?

Ada "joke" tentang cara menahan kemarahan.

Caranya begini:

Kalau Anda marah kepada orang yang umurnya di bawah Anda, cukup menghitung 1 sampai 5 sebelum berbicara.

Jika Anda marah kepada yang lebih tua, menghitunglah 1 sampai 10 sebelum berbicara.

Jika Anda marah kepada atasan Anda, menghitunglah sampai 1 sampai 20 sebelum berbicara.

Dan jika Anda sebagai suami marah kepada isteri anda, menghitunglah terus dan tidak perlu berbicara.

Menurutku joke itu sangat bermakna.

Lelucon itu menunjukkan cara terbaik mengontrol amarah.

Salah satu cara efektif untuk mengontrolnya adalah dengan menunda amarah itu.

Menyuruh kita untuk berhitung artinya meminta kita untuk melakukan strategi penundaan hadirnya prilaku sebagai dampak dari kemarahan.

Menunda sedikit saja untuk menunjukkan kemarahan pasti akan bisa menghasilkan perbedaan.

Apalagi kalau penundaan itu berwujud sikap "cooling down".

Karena dalam masa penundaan itu bisa saja bekerja sedikit akal sehat.

Terlintas energi positif.

Dalam penundaan itu, bisa saja kita merenungkan sesuatu yang berharga, atau sepatah kata masukan atau nasehat orang di sekitar kita.

Cara menunda bisa dengan menghitung sampai angka tertentu, atau yang lebih baik, menghitung sambil istigfar dan alat hitungnya dengan tasbih.

Atau mungkin anda akan mengatakan, mana bisa menghitung kalau sudah dikuasai oleh emosi jiwa?

Kalau begitu, lebih baik menghitung dari awal sejak ada gejala kemarahan.

Yang jelas coretan ini bukan tentang menghitung berapa kali Anda marah, tapi berapa kali Anda gagalkan kemarahan Anda dengan menghitung.(*)

DISCLAIMER: Dalam Ramadan 1442H/2021M ini, Prof Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin, berbagi tulisan Inspirasi Ramadan 2021 dan dimuat di Tribun Timur cetak dan di Tribun-Timur.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Rakyat Terluka

 

Firasat Demokrasi

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved