Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Stadion Mattoanging

Soal Stadion Mattoanging, Bastian Lubis Nilai DPRD Sulsel Tak Jalankan Pengawasan, Minta KPK Usut

Tak hanya anggota DPRD Sulsel, Bastian Lubis juga mempertanyakan tugas TGUPP yang dianggapnya tidak profesional. Padahal mereka digaji dari APBD.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Ist
Peneliti Senior Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Patria Artha (Pukat UPA), Bastian Lubis 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Keuangan Negara Bastian Lubis yang juga kerap menjadi saksi ahli pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) ini mengaku tidak punya tendesi apapun terhadap Nurdin Abdullah (NA).

Menurutnya, ia bicara sesuai fakta dan data yang dimiliki selaku pakar keuangan negara.

Ia menilai, NA bertanggung jawab atas polemik Stadion Mattoanging yang muncul saat ini.

Ia menyayangkan DPRD Sulsel tidak menjalankan tugasnya sebagai pengawas.

Seharunya, kata Bastian, DPRD Sulsel membuat nota protes atau hak jawab ketika menemukan ada yang tidak beres dalam perencanaan sebuah program Pemerintah Daerah.

“Kita lihat DPRD Sulsel harus mengawal, ada uangnya ndak. Ya, kalau gak ada uangnya apa mau dibangun. Jangan buat wacana yang gak karu-karuan,” katanya.

Nilai TGUPP Sulsel Tidak Profesional

Tak hanya anggota DPRD Sulsel, Bastian Lubis juga mempertanyakan tugas TGUPP yang dianggapnya tidak profesional.

Padahal mereka digaji dari APBD.

“Itu kalo mereka kerja profesional ini semua tidak akan terjadi begini. TGUPP juga bertanggung jawab ini,” kata Bastian.

Ia juga menanggapi aksi demonstrasi masyarakat, khususnya suporter PSM yang menyalahkan Dispora Sulsel dalam permasalahan ini.

Menurut Bastian, Dispora Sulsel dan OPD lainnya hanya melaksanakan tugas sesuai petunjuk pimpinan dan DPA.

Suasana progres proyek revitalisasi di Stadion Mattoanging Makassar, Jumat (532021). Pemkot meminta analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) lalu lintas (lalin) proyek pembangunan Stadion Andi Mattalatta di kawasan Mattoanging dikaji ulang. tribun timurmuhammad abdiwan
Suasana progres proyek revitalisasi di Stadion Mattoanging Makassar, Jumat (532021). Pemkot meminta analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) lalu lintas (lalin) proyek pembangunan Stadion Andi Mattalatta di kawasan Mattoanging dikaji ulang. tribun timurmuhammad abdiwan (TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN)

“Diposra ini sebatas disuruh yah ikut. Kalau disalahin Dispora ya keliru karena yang bongkar pakai eskavator adalah Nurdin Abdullah,” ujarnya.

“Masa Dispora, jangan salahin institusi sekarang lihat oknumnya,” katanya.

Bastian Lubis juga angkat bicara terkait kisruh pembangunan Stadion Mattoanging.

Pembangunan Stadion Mattoanging Amburadul

Menurutnya, sejak awal perencanaan pembangunan Stadion Mattoanging amburadul.

Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur Sulsel no-naktif M Nurdin Abdullah kala itu mengambil kebijakan tanpa mengikuti mekanisme Undang-undang keuangan negara.

Regulasi itu tercantum pada Undang-undang Keuangan Negara Nomor 17/2003 dan Undang-undang Nomor 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara.

“Itu ada alasannya karena gini, setiap yang namanya pemerintah itu tidak pernah berhutang ke pihak ketiga,” katanya.

“Itu konsepnya. Karena setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah harus disiapkan dananya baru dilaksanakan,” jelas Bastian dikonfirmasi, Minggu (11/4/2021).

Mantan auditor ahli Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini menuturkan, Stadion Mattoanging belum tercatat sebagai aset pada saat dirobohkan Nurdin Abdullah.

Dengan demikian, Nurdin Abdullah telah merusak aset negara sebelum anggaran pembangunannya tersedia.

3 Proyek andalan Pemprov Sulawesi Selatan yang sempat diprotes oleh Wali Kota Makassar. Bagaimana kelanjutannya, Pedestrian Tanjung Bunga, New Stadion Mattoanging, Menara Kembar (Twin Tower)
3 Proyek andalan Pemprov Sulawesi Selatan yang sempat diprotes oleh Wali Kota Makassar. Bagaimana kelanjutannya, Pedestrian Tanjung Bunga, New Stadion Mattoanging, Menara Kembar (Twin Tower) (dok tribun timur)

“Karena kita tahu sendiri yang namanya aset negara itu harus ada prosesnya di mana harus disiapkan dananya dulu, dana untuk perencanaan renovasi atau dibangun baru,” jelasnya.

Parahnya kata Bastian, pembangunan Mattoanging tak masuk dalam APBD dan RPJMD.

Termasuk rencana awal renovasi stadion dengan aggaran yang diklaim sebesar Rp200 miliar.

“Bagaimana sekarang anggota DPRD memasukkan anggaran ke sana (pembangunan stadion). Jadi saya melihat dari laporan perda APBD 2020-2021,” katanya.

“Saya tidak melihat namanya pembangunan atau renovasi Stadion Mattoanging kok dibongkar kok dirobohkan, ini kan sesuatu yang mustahil," ujar Bastian menambahkan.

“Terus uangnya dari mana, katanya di PEN, lah itu dana PEN bukan diperuntukkan untuk stadion. Jadi merupakan suatu pembodohan, kita ini dibodohi sebenarnya kemarin,” katanya.

Minta KPK Usut Proyek Stadion Mattoanging

Olehnya itu lanjut Bastian, KPK perlu menelusuri perencanaan Stadion Mattoanging.

“Nurdin Abdullah merusak bangunan pemerintah berwujud Stadion Mattoanging. Harusnya dia sebagai Gubernur waktu itu tidak boleh merobohkan itu sebelum ada anggaran tersedia,” katanya.

Sebelumnya, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman belum menginformasikan apakah stadion Mattoanging Makassar akan dibangun tahun ini.

Namun secara umum ia menjelaskan seluruh proyek yang direncanakan tahun ini berpotensi dilanjutkan.

Pekerja dengan alat berat melakukan pembongkaran bangunan Stadion Mattoanging di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (29/10/2020). Pembongkaran stadion yang dibangun pada 1957 dengan luas lahan 7,5 hektare. (TRIBUN-TIMUR.COM/DIWAN)
Pekerja dengan alat berat melakukan pembongkaran bangunan Stadion Mattoanging di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (29/10/2020). Pembongkaran stadion yang dibangun pada 1957 dengan luas lahan 7,5 hektare. (TRIBUN-TIMUR.COM/DIWAN) (TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN)

“Semua (proyek) berpotensi dilanjutkan, tinggal kita lihat nanti mana anggarang yang kita punya," ujarnya ditemui di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Senin (8/3/2021) lalu.

“Kita pelan-pelan, utang dulu. Setelah itu baru yang lain,” kata Andi Sudi sapaannya.

Saat ditanya soal pembangunan Stadion Mattoanging, Andi Sudi memilih tak berkomentar banyak.

“No comment, fokus bayar utang dulu,” ujar adik mantan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman itu.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved