Musda Demokrat Sulsel
Maju Musda Demokrat, Pengamat: Ilham Arief Sirajuddin Ingin Lahir Kembali ke Panggung Politik
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Andi Luhur Priyanto menilai Ilham Arief Sirajuddin mencoba untuk lahir kembali ke panggung politik
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Andi Luhur Priyanto menilai Ilham Arief Sirajuddin mencoba untuk lahir kembali ke panggung kepemimpinan politik.
Hal itu disampaikan Luhur menanggapi keinginan mantan Wali Kota Makassar dua periode itu maju bertarung calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan.
Bahkan, Aco (sapaan), blak-blakan menyatakan keinginannya maju kembali Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 mendatang jika mampu mengantar Demokrat memang Pemilihan Legislatif 2024.
"Dengan kasus hukum yang pernah dialami, IAS butuh momentum reborn atau kelahiran kembali untuk tampil kembali di panggung kepemimpinan politik," kata Luhur kepada Tribun Timur, Senin (12/4/2021).
Luhur meyakini Ilham Arief Sirajuddin masih punya jejaring politik elite nasional.
Hal itu dikarenakan IAS punya pengalaman memimpin Demokrat Sulsel.
"Jejaring politik elite nasional itu bisa menjadi modal politik IAS dalam menjajaki kompetisi perebutan Ketua Demokrat Sulsel," ujar Luhur.
Namun Luhur menginginkan, Partai Demokrat punya pengalaman dengan mekanisme pemilihan langsung.
Mekanisme itu terbukti bisa mempertajam fragmentasi internal partai.
Untuk itu, Luhur menilai, sudah perlu saatnya meninjau sistem pemilihan, ke mekanisme yang berbasis musyawarah mufakat.
Luhur melanjutkan, untuk memberi diferensiasi, IAS memang perlu narasi-narasi kepempinan yang berbeda.
Ia mencontohkan seperti pada constrasting dan pencapaian periode kepemimpinan Ni’matullah. Termasuk dalam membangun target tinggi di Pileg 2024.
"Pencapaian di Pileg 2024 akan menjadi sasaran antara untuk running di Pilgub 2024," ujarnya.
Meskipun sudah jamak diketahui dan IAS telah melaluinya, besarnya dukungan di DPRD tidak selalu berbanding lurus dengan dukungan di Pilgub.
Luhur menilai, dukungan di Pilgub Sulsel banyak ditentukan oleh kualitas personal figur kandidat. Bukan karena besarnya basis kursi dukungan di DPRD.