KKB Papua
KKSB Pimpinan Sabinus Waker Diduga Dalang Penembakan Guru Asal Toraja Yonathan Hingga Tewas di Papua
KKSB pimpinan Sabinus Waker diduga kuat jadi penembak guru asal Toraja, Yonathan Renden atau Natan (27) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
TRIBUN-TIMUR.COM- Salah seorang guru SMPN 1 Julukoma, Yonathan Renden atau Natan (27) menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Yonathan Rende adalah warga Dusun Tiromanda, Lembang (Desa) Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila', Kabupaten Toraja Utara.
Ia adalah alumnus UKI Toraja jurusan Matematika.
Aparat keamanan mengaku telah mengantongi nama-nama kelompok kriminal (KKB) di Beoga yang telah menembak mati dua guru di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (9/4/2021).
"TNI / Polri telah mengantongi identitas dan nama-nama kelompok kriminal (KKB) tersebut, yang kini kabur ke wilayah Beoga," kata Kepala Humas Satgas Nemangkawi Kombes Polisi Iqbal Alqudussy, seperti dilansir dari Antara dikutip dari Kompas.com, Senin (12/4/2021).
Pernyataan Iqbal itu menyebutkan fakta yang membuat penembakan oleh KKB yang menewaskan Yonatan Raden, guru SMPN 1 Julukoma di Beoga.
Penembakan tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam dua hari berturut-turut.
Kasus pertama yakni seorang guru bernama Oktavianus Rayo (42), yang ditembak mati di kiosnya oleh KKB pada Kamis (8/4/2021) pagi.
Iqbal meminta warga Papua tidak takut atas teror yang diciptakan KKB.
Iqbal menyebut, penembakan kepada warga sipil tersebut merupakan bukti terdesaknya KKB, sehingga mereka melakukan penembakan dengan sangat tidak bertanggung jawab.
"Dan merampas HAM orang lain dengan menargetkan," ujar dia
Selain penembakan itu, lakukan juga kabar penculikan terhadap kepala sekolah SMPN 1 Julukoma atas nama Junedi Arung Salele.
Menurut Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia, Junedi telah berhasil diamankan di Koramil Beoga Kabupaten Puncak.
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata atau KKSB pimpinan Sabinus Waker diduga kuat pelaku penembak dua guru itu.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, mengatakan, kelompok separatis pelaku penembakan dua guru di Kabupaten Puncak Papua itu adalah KKSB pimpinan Sabinus Waker.
"Kelompok itu yang diduga kuat sebagai pelakunya," kata Irjen Fakhiri dalam keterangannya.
Baca juga: Tiba di Toraja, Keluarga Oktovianus Korban Penembakan KKB di Papua Menangis Histeris
Baca juga: Guru Asal Tana Toraja Trauma, Pulang Kampung Hari Ini Setelah 2 Rekannya Wafat Ditembak KKB Papua
Pengakuan Istri
Istri Yonathan, Dewi Gita Paliling (21) saat ditemui Tribun Timur di Batu Limbong Minggu (11/4/2021) sore tak kuasa menahan tangis.
Dewi menceritakan, sebelum kejadian, Yonathan sempat menghubunginya lewat telpon.
Dewi panik lantaran Yonathan saat itu mengaku telah dikepung oleh KKB.
Belum lama berbicara, Yonathan kemudian menutup telpon.
Dewi semakin panik dan mencoba menghubungi beberapa kerabat Yonathan namun juga tak menjawab.
"Ia (Yonathan) bilang kami sudah dikepung, tapi belum lama bicara telpon mati," ucap Dewi.
Beberapa saat kemudian, Dewi kembali menghubungi Yonathan.
Namun yang mengangkat telepon bukan Yonathan, melainkan orang yang tidak dikenal.
"Saya telpon lagi tapi saat itu putus-putus, intinya bukan suara suami saya, yang angkat telpon tidak kukenal," sambungnya.
Kemudian, kepastian Yonathan meninggal diketahui Dewi melalui media sosial Facebook.
Di mana sejumlah kerabat Yonathan membuat status ucapan duka.
"Dari Facebook, pas kubuka langsung beberapa teman kirim ucapan duka dan posting foto suamiku," lanjut Dewi bercerita.
Yonathan meninggalkan dua orang anak. Perempuan dan laki-laki.
Anak pertamanya bernama Kirannuan berusia dua tahun.
Kemudian bayi laki-lakinya yang masih berusia enam bulan bernama Arkana.
"Yang satu ini (Arkana) belum dilihat langsung oleh Yonathan, terakhir waktu masih dalam kandungan," ungkap Dewi sambil mengusap air matanya.
Saat melahirkan Arkana, sambung Dewi, kami komunikasi lewat video call.
Dikatakan, Yonathan merantau ke Papua kurang lebih tiga tahun.
Terakhir Yonathan pulang ke Toraja pada awal 2019.
"Saat mau kembali ke Papua, ia bilang jaga anak kita dengan baik," pungkas Dewi.(*)
Baca juga: Resmob Polres Toraja Utara Bekuk Warga Luwu Pencuri Handphone
Baca juga: Ini Pesan Terakhir Yonathan Renden Sebelum Ditembak Mati KKB di Papua