PSM vs Persija
Kapan Semifinal PSM vs Persija? Digelar 2 Leg Statistik Simic dkk Kini Lebih Meyakinkan, Mau Revans
Bigmatch Persija vs PSM Makassar kembali tersaji di Semifinal Piala Menpora 2021. Lagai Persija PSM semifinal akan menyita perhatian
PSM Makassar vs Persija Jakarta - pukul 20:30 WIB (Stadion Manahan)
19 April 2021
Pemenang PF 3 vs Pemenang PF 4 - pukul 20:30 WIB (Stadion Manahan)
*PF: Perempat Final
Penyebab PSM Lolos ke Semifinal Meski Tak Direkeng
Penampilan luar biasa ditunjukkan PSM Makassar di pentas Piala Menpora 2021.
Skuad Ayam Jantan dari Timur ---julukan PSM, mampu lolos hingga babak semifinal Piala Menpora 2021.
Awalnya PSM menjadi tim yang diragukan bisa ikut. Bahkan manajemen PSM sendiri tak berani memasang target tinggi.
Syukur-syukur untuk bisa ikut turnamen yang menjadi pemanasan pra musim tersebut sudah bagus.
Artinya, lolosnya PSM Makassar hingga babak semifinal piala Menpora 2021 bukanlah kebetulan.
Atau sebatas keberuntungan semata. Apalagi lawan-lawan yang dihadapi juga tidak kalah dalam persiapan tim.
Lihat saja, di babak penyisihan mampu mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 2-0. Persija yang notabene diperkuat 4 pemain asing dan 2 naturalisasi
Kemudian mampu menahan imbang Bhayangkara Solo FC dengan skor 1-1 dan melawan Borneo FC dengan skor 2-2.
Dan yang paling baru saat tampil di babak perempatfinal atau 8 besar, PSM mengalahkan PSIS Semarang dalam adu penalti dengan skor 4-2.

Sekali lagi, sukses PSM yang serba dengan kondisi terbatas ikut Piala Menpora kali, bukan serba kebetulan.
Mantan Pelatih PSM dan juga Asisten Pelatih Timnas Indonesia Syamsuddin Umar memberikan analisanya.
“Piala Menpora ini betul-betul ajang pemanasan pemain dan klub jelang kompetisi reguler," ujarnya dihubungi tribun di sela UKW IJTI Sulsel, Jumat (9/4/2021).
Ya, sebagaimana kita ketahui, ajang Piala Menpora ini adalah uji coba bagaimana nanti kompetisi resmi digelar di masa pandemi.
Penerapan protokol kesehatan dan tanpa kehadiran penonton di lapangan atau stadion saat pertandingan.
"Oleh sebab itu, ajang ini betul-betul dapat dimanfaatkan oleh semua tim guna melihat kemampuan pada semua tim,” ujar Syamsuddin Umar.
Lalu dari sisi kualitas sudah pasti berbeda dengan kompetisi liga.
Sebab ini tunamen pra musim, tentu tidak seperti Liga, pasti klub akan habis-habisan. Sedangkan di turnamen adalah untuk menguji pemain.
“Semua tim pasti jadikan ini sebagai ajang menguji semua piranti. Mengapa? Karena latihannya juga kurang teratur lantaran Covid-19," kata Syamsuddin Umar.
Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan menambahkan turnamen pramusim ini ajang menyatukan pemain dan kebersamaan tim.
Dikutip dari tulis M Dahlan Abubakar, turnamen ini selain untuk kepentingan uji coba, juga guna melihat sejauh mana efektivitas latihan selama pandemi Covid-19.
"Kita bisa lihat secara “skill” individu, fisik individu, bagaimana taktik-taktik unit, dan taktik-taktik tim itu sudah kelihatan dalam suatu pertandingan," terang Syamsuddin Umar.
Kunci Tim Harmonisasi
Lebih jauh, Syamsuddin Umar dalam telepon mengatakan saah satu kunci yang membawa PSM bisa melangkah jauh di Piala Menpora adalah harmonisasi.
"skill yang bagus, fisik yang bagus, taktik yang bagus, tetapi yang lebih penting adalah harmonisasi upaya menemukan keselarasan," ujarnya.
Harmonisasi, yang dimaksudkan Syamsuddin Umar adalah bagaimana para pemain bisa memahami keinginan pelatih.
Sebelum laga PSIS vs PSM Makassar, Syamsuddin Umar mengatakan jika pelatih PSM mengubunginya.
"Sebelum main lawan PSIS, Syamsuddin Batola (pelatih PSM) menghubungi saya," ujar Syam.
"Dia meminta saran dan pendapat saya untuk laga kontra PSIS. Saya memberikan bebrapa masukan yang bisa dilakukan," lanjutnya.
Namun, Syamsuddin Umar enggan membeberkan masukan berupa strategi atau yang bisa dilakkan.
PSM dan Pemain Lokal
PSM itu, sebut Syamsuddin Umar, banyak yang meragukan karena tidak ada pemain asing.
Pelatihnya pun lokal. Tetapi, meski semua pemain lokal, di dalam satu tim yang paling dibutuhkan adalah harmonisasi.
“Artinya, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” kata Syam mengulas penampilan PSM sejauh ini di Piala Menpora.
Artinya, kebersamaan di dalam satu tim yang sangat penting.
"Meskipun di dalam satu tim ada seorang pemain yang “skill”-nya bagus, tetapi kalau main individu, sulit terjadi kekompakan. PSM dalam hal kebersamaannya sangat bagus," ulasnya.
“Khususnya berkaitan dengan pemanfaatan pemain lokal, ternyata PSM dapat dijadikan contoh,” lanjutnya meyakinkan.
Ada satu yang spesifik di PSM. Tim “Juku Eja” ini memiliki kekuatan dari segi budaya dan karakter Sulawesi Selatan.
Dia punya harga diri dan kebanggaan. PSM tidak mau terkena hukum sosial karena dia bagian daripada ikon Sulawesi Selatan.
Dalam kondisi andalkan pemain lokal di Piala Menpora, kata Syamsuddin Umar, ini merupakan kesempatan bagi para pemain lokal menunjukkan jati dirinya.
"Inilah momennya untuk menunjukkan, “saya juga bisa”. Jangan nanti, selalu menjadi pemain cadangan. Pemain-pemain lokal kita mampu," tegasnya.
Satu bukti, PSM dalam turnamen ini mampu mengalahkan Persija Jakarta yang bertaburan pemain asing dan pemain bintang.
Lebih lanjut Syamsuddin Umar mengulas bahwa setiap pertandingan jika dilihat dari sisi produktivitas selalu menghasilkan gol (mencetak bola). Tetapi dari segi pertahanan, PSM selalu kebobolan.
Nah, ini harus diantisipasi bahwa setiap menyerang harus juga ingat bahwa ada juga pertahanan.
"Ketika menyerang sering melupakan pertahanan. Kemudian dalam hal bertahan dan melakukan “counter attack” menyerang," lanjutnya.
Dari segi kemampuan, di mata Syasuddin Umar, PSM sangat bagus di sektor sayap.
Di bek kanan ada Zulkifli Syukur, dengan kanan luar yang begitu cepat. Di sebelah kiri juga begitu.
Lapangan tengahnya juga bagus meski tidak ada “dirigen”-nya. tiga gelandang berbagi peran seimbang, saling menutup saat ada kekosongan.
"Yang terakhir, sepakbola itu ada namanya pengatur keseimbangan yang kadang-kadang disebut “jangkar”," lanjutnyaa.
Posisi antara Arfan, Sutanto Tan, hingga Rasyid Bakri, bisa bergantian memainkan peran sebagai gelandang bertahan.
Punya 5 Pelatih Lokal
Sekarang ini ada lima pelatih lokal menukangi PSM.
Ada Syamsuddin Battola, Budiman Buswir (kiper), Budi, Safril Usman, dan Bahar Muharram.
Lima pelatih ini adalah mereka yang lahir dari PSM. Dia jebolan dari PSM.
"Dari lima pelatih ini, sudah ada beberapa kali pergantian pelatih PSM, termasuk pelatih asing yang sudah kenyang pengalaman dan sarat dengan ilmu pernah mereka ikuti. Jadi tidak ada masalah. Tidak usah ambil pelatih asing," ujarnya.
Yang penting bagi pelatih lokal, sebut Syamsuddin Umar, jangan selalui dikenai “hukuman sosial”.
Jangan kemudian kalah terus dicemooh atau diejek. Atau bahasa kekiniannya bully hingga di sosial media.
"saya yakin suporter dewasa. Jangan memberikan cemoohan jika PSM kalah dan sebagainya. Pelatih Lokal kita tidak kalah," pungkasnya.(tribunnews.com/tribun-timur.com)
Baca juga: Oknum Brimob Tak Berkutik Kepergok Mertua Zina dengan Dokter, Suami Bu Dokter Ternyata Polisi Juga
Baca juga: VIRAL Suami Pilih Pelakor daripada Istri Sah dan 3 Anak, Atika Maulida:Pelakornya adalah Karyawatiku
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 April Malam Ini, Surya Punya Bukti Elsa dan Roy ke Bar Malam Itu, Andin?