Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kepala Sekolah Cabuli Siswi

Legislator Sulsel Irfan AB Minta Oknum Kepala SMK Tersangka Cabul Dipecat Jika Terbukti

Legislator DPRD Sulsel Andi Muhammad Irfan AB menganggap kepala sekola KR harus dipecat jika terbukti melecehkan siswanya di Jeneponto.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Anggota Komisi E, Andi Muhammad Irfan AB meminta kepada pemerintah provinsi Sulawesi Selatan untuk memecat kepala SMK negeri di Jeneponto, KR jika terbukti bersalah mencabuli siswinya. Hari ini, Polres Jeneponto mentersangkakan KR. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator DPRD Sulsel Andi Muhammad Irfan AB angkat bicara terkait kasus dugaan pencabulan oknum Kepala SMK Negeri kepada siswinya di Kabupaten Jeneponto.

Anggota Komisi E itu menilai oknum kepala sekolah tersebut sebaiknya dipecat dari jabatannya dan profesinya sebagai tenaga pendidik jika terbukti melakukan perbuatan tak senonoh itu.

"Jika terbukti sebaiknya dipecat dari jabatannya dan profesinya sebagai tenaga pendidik," kata Irfan AB kepada Tribun Timur, Jumat (9/4/2021).

Irfan AB meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel untuk mengambil langkah-langkah tegas. 

Menurutnya, pemerintah harus tegas terhadap persoalan itu. 

Baca juga: Kepala Sekolah Diduga Cabuli Siswi SMK Jeneponto, Iksan Iskandar Minta Warga Awasi Anaknya

Baca juga: Aktivis Jeneponto Soroti Dugaan Kepala SMK Negeri Jeneponto KR Cabuli Siswi Coreng Pendidikan

Kepala Sekolah Tersangka 

Kasus dugaan kepala sekolah cabuli siswi di Jeneponto sudah masuk penyidikan.

Diketahui pelaku pencabulan inisial KR telah dilaporkan oleh korbannya siswi SMKN di Jeneponto, NF (17).

Sehingga, kasus dugaan kepala sekolah cabuli siswi menjadi perhatian warga Jeneponto sejak akhir Maret 2021.

KR pun diduga melanggar Pasal 82 ayat 1 dengan ancaman 15 tahun penjara.
dan ayat 2 dengan ancaman hukuman 1/3. (baca penjelasannya pada bagian bawah berita)

Penyidik Polres Jeneponto meningkatkan status KR setelah menemukan dua alat bukti.

Meski KR sudah ditetapkan sebagai tersangka tetapi ia masih belum mau mengakui perbuatannya dihadapan penyidik.

Hal ini diungkap oleh Kanit PPA Polres Jeneponto, Ipda Uji Mughni yang menangani kasus ini.

Pelaku dugaan pencabulan (KR) dijadikan tersangka setalah dilakukan gelar perkara.

"Tanggal 7 kemarin ditersangkakan setelah gelar perkara. Intinya pelaku tidak mengakui perbuatannya," ujarnya Ipda Uji Mughni, Jumat (9/4/2021).

Untuk proses penyelidikannya saat ini sudah ditingkatkan ke sidik.

Ditanya soal berapa saksi yang diperiksa, penyidik tak ingin menyebutkan hanya saja dia mengatakan itu semua hanya petunjuk untuk mengungkap kasus ini.

"Kalau saksi tidak ada, itu hanya petunjuk untuk menemukan bukti-bukti," ungkapnya.

Untuk saat ini berkas dugaan pelaku pencabulan terhadap siswinya masih sementara diproses di meja penyidik.

"Masih diproses disini," sebut Ipda Uji Mughni.

Sekedar diketahui bahwa NF (17) melaporkan pelaku (KR) ke polisi karena diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap dirinya.

KR dilapor pada tanggal 29 Maret 2021 lalu.

NF mengaku bahwa ia telah dicabuli oleh KR yang merupakan kepala SMKN di Jeneponto.(*)

Baca juga: LBH Makassar Turunkan 10 Pengacara Dampingi Siswi SMK Diduga Dicabuli di Jeneponto

Baca juga: BREAKING NEWS: Kepala SMK Jeneponto KR Jadi Tersangka Pencabulan Meski Ogah Akui Cabuli Siswi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved