Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bos BUMN Profesor

Bos BUMN Prof Muradi Bantah Punya Anak dari Model Era Setyowati, Pengacara Sebut Ada Upaya Pemerasan

Melalui pengacaranya Patrice Rio Capella, Prof Muradi membantah nikahi Era Setyowati dan punya anak.

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Miss Landscape Indonesia 2019, Era Setyowati atau yang akrab disapa Sierra bersama tim kuasa hukumnya saat menyambangi kantor KPAI Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bos BUMN Profesor Muradi akhirnya buka suara terkait tudingan model Era Setyowati soal penelantaran anak.

Melalui pengacaranya Patrice Rio Capella, Prof Muradi membantah nikahi Era Setyowati dan punya anak.

Berbeda dengan pengakuan Era Setyowati yang menyebut anak yang dilahirkannya merupakan anak Prof Muradi.

Seteru Bos BUMN Prof Muradi dengan model Era Setyowati menjadi semakin sengit.

Pasalnya melalui pengacara masing-masing, keduanya mengaku memiliki bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

Era Setyowati melalui pengacaranya Razman Nasution mengaku punya bukti kuat bahwa Prof Muradi sudah nikah siri dan punya anak.

Awal mula perkenalannya, Sirrie sapaannya kenal Prof Muradi lewat Instagram dan berakhir dengan nikah siri dan punya anak.

Bahkan melansir tribunnews.com, Era kenal dengan istri Prof Muradi.

Sementara pengacara Prof Muradi, Patrice Rio Capella, menyatakan kliennya siap tes DNA sebagai bukti jika kliennya tak pernah punya anak dari Era Setyowati.

Berikut selengkapnya!

Prof Muradi bantah tuduhan Era Setyowati

Sosok Prof M akhirnya terungkap. Dialah Prof Muradi yang kini menjabat posisi Komisaris Independen PT Waskita Karya.

Profesor Muradi membantah tuduhan telah menikah dengan model Era Setyowati dan menelantarkan anak.

Hal tersebut disampaikan lewat kuasa hukumnya yaitu Patrice Rio Capella.

"Bahwa tidak benar adanya sudah ada pernikahan antara profesor Muradi dengan ES. Kalau tidak ada nikah maka tidak ada anak dari keduanya," kata Patrice Rio Capella dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/4/2021).

Bahkan Patrice Rio Capella mengatakan kliennya siap tes DNA untuk membuktikan hal tersebut.

Kuasa hukum ini mengatakan kliennya siap untuk tes DNA untuk membuktikan bahwa tudingan penelantaran anak yang dilayangkan Era Setyowati (ES) tidak benar.

"Sangat siap untuk tes DNA apabila diminta, agar peristiwa ini menjadi terang dan jelas," ujar Patrice Rio Capella.

Patrice juga membantah soal Muradi memberikan apartemen kepada Era Setyowati.

"Tidak benar juga bahwa Prof Muradi pernah membelikan 1 unit apartemen," ujarnya.

Pihak Prof Muradi merasa sudah difitnah.

Tak hanya itu, ada dugaan pemerasan oleh Era Setyowati dan kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution.

"Adapun tuduhan-tuduhan yang cenderung menurut klien kami merujuk ke fitnah dan ada upaya pemerasan," katanya.

Miss Landscape Indonesia 2019, Era Setyowati atau yang akrab disapa Sierra bersama tim kuasa hukumnya Razman Nasution saat menyambangi kantor KPAI Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).
Miss Landscape Indonesia 2019, Era Setyowati atau yang akrab disapa Sierra bersama tim kuasa hukumnya Razman Nasution saat menyambangi kantor KPAI Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021). (Tribunnews.com/Bayu Indra Permana)

Patrice membenarkan Era Setyowati sudah berjumpa dengan Profesor Muradi.

Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Era Setyowati meminta Rp 1 miliar.

"Sebelum ini mereka sudah ketemu dan meminta Rp 1 miliar. Setelah ada pengacara meningkat jadi Rp 2 miliar. Apa yang disampaikan tidak memiliki dasar hukum yang jelas," tuturnya.

"Maka kami akan mengambil langkah hukum kalau saudara ES dan pengacaranya mendiskreditkan kami terus di media masa tanpa mencari tahu kebenaranannya itu anak Prof Muradi," tegas Patrice.

Pengacara Patrice Rio Capella
Pengacara Patrice Rio Capella (TRIBUNNEWS.COM)

Pengacara Prof Muradi Heran

Patrice juga heran dengan Era Setyowati dan kuasa hukumnya.

Mestinya sebelum ke KPAI, mereka harusnya cek DNA.

"Kenapa enggak di DNA dulu baru ke KPAI. Bukan ke KPAI dan menantang buat tes DNA, menurut saya terbalik," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Era Setyowati yang dikenal Miss Landscape Indonesia 2019 dan akrab disapa Sierra, melapor ke KPAI didampingi Razman Arif Nasution sebagai kuasa hukumnya.

Mereka melaporkan Prof Muradi dengan tuduhan penelantaran anak.

Hingga saat ini, Era Setyowati belum membuktikan bahwa anak yang dilahirkannya itu adalah anak Prof Muradi.

Selain itu, Era Setyowati pernah mengirimkan foto Akta Kelahiran anaknya tersebut kepada pihak Prof Muradi.

Di mana dalam akta tersebut sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Pro Muradi sebagai orang tua dari anak yang dilahirkan oleh Era Setyowati.

Versi Era Setyowati

Era Setyowati mengaku mengenal istri pertama Prof M, seorang guru besar perguruan tinggi negeri sekaligus komisaris independen satu BUMN.

Era alias Sierra juga mengklaim Prof M sebagai suami sirinya. Menurut dia, Prof M mengenalkannya kepada istri pertama.

Namun, belakangan ini Sierra tak bisa menghubungi prof M karena menduga diblokir.

Baca juga: Selama Pacaran, Era Setyowati Akui Dinafkahi Prof M, Bahkan Diberi Hadiah Apartemen

"Oh saya diblokir. Saya dipersulit untuk komunikasi. Mereka berdua (yang blokir)," kata Sierra.

Sierra mengaku mengenal Prof M dari Instagram sejak tahun 2016. Keduanya menikah siri pada 2018 dan memiliki seorang anak.

Baca juga: Patrice Sebut Era Setyowati ''Kejar'' Prof M, Padahal Sudah Tahu Kliennya Punya Istri

Baca juga: Dituduh Telantarkan Anak, Prof M Sampaikan Klarifikasi, Sebut Laporan Era Setyowati Palsu

Belakangan ini prof M sudah tak lagi memberikan nafkah kepada anaknya.

Karena itu, Sierra ingin buah hatinya itu diakui secara sah oleh Prof M.

Namun pada hari ini, Selasa (6/4/2021) pihak Prod M membantah statemen yang dikeluarkan pihak Sierra.

Kuasa hukum Muradi mengatakan bahwa kliennya itu tak pernah menikahi Sierra dan tak mengakui adanya anak dari pernikahan siri tersebut.

Profil Prof Muradi

Dilansir Tribun-timur.com dari Wikipedia, Muradi lahir di Jakarta pada tanggal 10 Mei 1975.

Muradi,  Guru Besar FISIP Unpad Bandung Kini Jabat Komisaris Independen BUMN Waskita Karya.
Muradi, Guru Besar FISIP Unpad Bandung Kini Jabat Komisaris Independen BUMN Waskita Karya. (KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA)

Nama lengkapnya Prof. Muradi, SS., M.Si., M.Sc., Ph.D

Ia merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),

Juga Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik (Magister & Doktoral) di Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung.

Aktif mengabdi untuk almamaternya sejak 2004 hingga saat ini.

Sejak mahasiswa aktif dalam pergerakan mahasiswa.

Riwayatnya pernah menjadi Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ilmu Budaya.

Juga menjadi Koordinator Umum BPM Universitas Padjadjaran pada tahun 1997-1998.

Ia menjadi Ketua Umum Keluarga Aktivis Universitas Padjadjaran (KA Unpad) di periode yang sama.

Menjelang Soeharto jatuh, Muradi menjadi Koordinator Umum Forum Mahasiswa Bandung (FMB).

FMB adalah organisasi yang menaungi lebih dari 80 kampus se-Bandung Raya.

Muradi merupakan anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bandung pada 1995.

Saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI) bidang Politik Pertahanan & Keamanan dan Luar Negeri (2016-2021).

Muradi menyelesaikan pendidikan Strata Satu di Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.

Lalu melanjutkan pendidikan Strata Dua dan Strata Tiganya di tiga universitas berbeda, yakni:

1. Program Pasca Sarjana Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI),

2. Program Kajian Stratejik, S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dan

3. School of Politics and International Studies, Flinders University, Adelaide Australia.

Muradi juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (PP IKA UNPAD), Bandung sejak tahun 2016 sampai tahun 2020.

Pada kepengurusan PP IKA UNPAD periods 2020-2024, Muradi dipercaya menjadi Ketua Dewan Pakar PP IKA UNPAD.

Jejak Karir di Dunia Akademis

Selain menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik, Muradi merupakan pengajar tetap (dosen) pada program Pasca Sarjana Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan di UNPAD.

Ia jadi dosen bahkan sebelum menjabat sebagai direktur, yaitu sejak tahun 2004.

Tidak hanya di UNPAD, Beliau juga merupakan pengajar tamu pada beberapa universitas dan Sekolah Staf dan Komando di Lingkungan TNI maupun Sekolah Staf dan Pimpinan di Lingkungan POLRI, Universitas Pertahanan (UNHAN), dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian-Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK-STIK).

Ia menjadi Peneliti Senior pada Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC), yang berbasis di Bandung.

Juga peneliti di Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), yang berbasis di Jakarta.

Tercatat juga sebagai Inisiator Bandung School of Democracy (BSoD) yang menyelenggarakan kajian Politik dan Demokrasi Setara regular khusus untuk kalangan millennial.

Bersama-sama dengan sejumlah dosen di Bandung dan aktivis milenial mendirikan Second House, Rumah Aktivitas Milineal Bandung pada 2017, dan menjadi salah satu Penggiat hingga saat ini..

Selain mengajar dan penelitian, Muradi juga Aktif Sebagai Narasumber Ahli pada sejumlah kementerian dan lembaga negara serta institusi terkait lainnya seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, POLRI, TNI, BIN, Wantanas, DPR RI, KPU, Bawaslu dan sebagainya. (Tribun-timur.com/tribunnews/ Sakinah Sudin)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Era Setyowati Klaim Mengenal Istri Pertama Prof M, 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved