Tribun Bantaeng
Pelaku Curanmor yang Ayahnya Ditembak Mati Terlibat 3 Kasus Pencurian di Bantaeng
Pengembangan yang dilakukan pihak Kepolisian, ternyata LA tak hanya terlibat dalam satu laporan kasus pencurian.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Operasi penangkapan pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, berujung maut.
Pelaku berinisial LA, ditangkap di rumahnya di Kampung Senea, Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Rabu, (31/3/2021).
Namun, ayah LA bernama Maudu, mati ditembak karena menebas salah seorang polisi menggunakan parang saat proses penangkapan.
Pengembangan yang dilakukan pihak Kepolisian, ternyata LA tak hanya terlibat dalam satu laporan kasus pencurian.
Sebanyak tiga kasus yang dilaporkan semuanya dilakukan oleh LA bersama temannya.
Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Abd. Haris Nicolaus mengatakan, kasus pencurian pertama dilaporkan oleh warga, NU pada Juni 2019.
Pelapor NU, menjadi korban pencurian dengan kekerasan (begal).
Berdasarkan hasil dan pemerikasaan serta Fakta hukum pelakunya adalah Lelaki LA.
"TKP di Kampung Kaili dengan barang bukti 1 unit sepeda motor matic merek Honda Beat warna merah, Kendaraan tersebut sementara dalam penguasaan penyidik," kata AKP Abd Haris, kepada TribunBantaeng.com, Jumat, (2/4/2021).
Kasus pencurian kedua terjadi pada 19 November 2020, di kampung Morowa, Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng atas laporan warga, AM.
Korban kehilangan satu unit sepeda motor merek Yamaha Vega.
Pada kasus kedua tersebut, LA ditemani oleh seorang temannya inisial S.
"Dari fakta hukum yang ada dilakukan oleh Lelaki A (LA) bersama Lelaki S, barang yang diambil adalah motor merek Yamaha Vega warna merah, kendaraan tersebut dalam penguasaan penyidik," ujarnya.
Kemudian, kasus pencurian ketiga terjadi pada 28 Maret 2021 atas laporan warga, A yang kehilangan laptop merk Lenovo, dan tabung gas LPJ 3 Kg sebanyak 13 buah.
Berdasarkan penyelidikan, diketahui pelakunya adalah orang yang sama yakni lelaki LA, dan S serta satu pelaku lainnya inisial Y.
Dari kasus tersebut, telah dikantongi ciri-ciri pelaku dan dilakukan penangkapan di rumah LA. Tak hanya LA, dua pelaku lainnya juga ditangkap.
Saat penangkapan itulah Maudu (M) yang merupakan ayah dari LA ditembak polisi karena melakukan penyerangan.
"Hasil penyelidikan dan ciri ciri yang telah di kantongi ternyata para pelaku berada di salah satu rumah saat penangkapan yang dilakukan pada hari Rabu malam 31 Maret 2021," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Paur Humas Polres Bantaeng, Aiptu Syamsuddin Latif menjelaskan, saat itu personel yang bertugas dilapangan membagi tugas atau pembagian Body System dengan pertimbangan malam hari.
Sehingga, beberapa personel berada diatas rumah panggung dan sebagian berada di bawah kolong rumah.
Kemudian, personel yang berada di atas rumah panggung melakukan penangkapan terhadap LA.
Tak disangka, seorang pria bernama, Maudu datang membawa parang kemudian menyerang salah satu personel.
"Maudu tiba-tiba muncul dan membawa senjata tajam jenis parang panjang dan langsung menyerang dengan cara menebas arah leher Petugas," ujarnya.
Personel yang diserang, sontak menangkis dengan menggunakan bagian tubuh lengan kirinya.
Alhasil, bagian tubuh lengan kirinya mengalami luka tebasan yang mengakibatkan luka dan patah.
"Ditangkis menggunakan lengan atas sebelah kiri yang mengakibatkan luka terbuka dan tulang patah," jelasnya.
Personel lain yang melihat penyerangan itu, langsung melakukan tindakan tegas dan terukur dengan satu kali tembakan ke bagian dada kiri Maudu.
Setelah mendapatkan satu kali tembakan, Maudu tak bisa lagi berkutik dan akhirnya meninggal di tempat.
"Petugas yang posisinya berada di serambi rumah melihat ada petugas yg diserang melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan pelaku Meninggal Dunia di TKP," tuturnya.
Selanjutnya, personel yang diserang dan pelaku pembacokan, Maudu dibawa ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
Dan saat Maudu berada di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng tercium aroma minuman keras sehingga disinyalir sedang berada pengaruh minuman keras.
"Dibawa menuju RSUD Prof. Anwar Makkatutu Bantaeng untuk mendapatkan penangananan secara medis, pelaku penyerangan terhadap petugas disinyalir dibawah pengaruh minuman keras karena pada waktu dibawa ke rumah sakit tercium aroma minuman keras yg menyengat," tambahnya.